Ade Komaruddin Kritisi Fenomena Pemungutan Suara
Sabtu, 27 Februari 2016 19:40 WIB
Dokumentasi anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat berdiri menyatakan setuju dengan pengesahan RUU Ormas dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7). RUU Organisasi Masyarakat (ormas) resmi disahkan menjadi UU melalui
Dalam Musyawarah Daerah Soksi Sumatera Utara, di Wisma Benteng Medan, Sabtu, Komaruddin menilai pemungutan suara dalam pemilihan itu salah satu bentuk salah kaprah dalam demokrasi. Indonesia menganut demokrasi Pancasila.
Fenomena yang sebenarnya dinilai kurang baik dalam perkembangan demokrasi tersebut mulai banyak terjadi setelah era reformasi bergulir.
Sesuai dengan substansi, politisi yang kini menjadi ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar itu beranggapan nilai tertingi dalam demokrasi adalah musyawarah-mufakat.
Pemungutan suara merupakan pilihan yang kedua, bahkan terakhir jika musyawarah-mufakat tidak tercapai dalam penerapan demokrasi.
Dalam pengalaman selama ini, selain dapat menyebabkan perpecahan, voting juga membuka peluang besar terjadinya politik uang.
"Itu menjadi pelajaran bahwa demokrasi melalui voting lebih banyak mudharatnya," kata dia.
Ia mengatakan, Partai Golkar menjadi salah satu pihak yang merasakan efek negatif dalam pemberlakuan pemungutan suara itu sehingga menjadi partai politik "paling produktif" menghasilkan parpol baru.
Partai politik pertama yang dilahirkan adalan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, disusul Partai Karya Peduli Bangsa , disusul parpol-parpol lain yang merupakan "alumni" Partai Golkar.
Fenomena yang sebenarnya dinilai kurang baik dalam perkembangan demokrasi tersebut mulai banyak terjadi setelah era reformasi bergulir.
Sesuai dengan substansi, politisi yang kini menjadi ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar itu beranggapan nilai tertingi dalam demokrasi adalah musyawarah-mufakat.
Pemungutan suara merupakan pilihan yang kedua, bahkan terakhir jika musyawarah-mufakat tidak tercapai dalam penerapan demokrasi.
Dalam pengalaman selama ini, selain dapat menyebabkan perpecahan, voting juga membuka peluang besar terjadinya politik uang.
"Itu menjadi pelajaran bahwa demokrasi melalui voting lebih banyak mudharatnya," kata dia.
Ia mengatakan, Partai Golkar menjadi salah satu pihak yang merasakan efek negatif dalam pemberlakuan pemungutan suara itu sehingga menjadi partai politik "paling produktif" menghasilkan parpol baru.
Partai politik pertama yang dilahirkan adalan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, disusul Partai Karya Peduli Bangsa , disusul parpol-parpol lain yang merupakan "alumni" Partai Golkar.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017