Rupiah Melemah Menjadi Rp13.272 per Dolar AS
Kamis, 3 Maret 2016 11:03 WIB
Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi Rp13.272 per dolar AS. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
"Dolar AS mengalami penguatan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah pasca data pekerjaan sektor swasta Amerika Serikat yang cukup solid sehingga memicu kembali harapan tentang kenaikan suku bunga," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.
Laporan Automatic Data Processing (ADP), ia melanjutkan, menunjukkan angka pekerjaan di sektor swasta Amerika Serikat naik. Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) diproyeksikan menaikan suku bunga tahun ini.
Sementara ekonom Samuel Sekuritas Ragga Cipta mengatakan rupiah diproyeksikan berpotensi menguat dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia yang cenderung menguat.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude pagi ini berada di level 34,68 dolar AS per barel dan Brent Crude di posisi 36,87 dolar AS per barel.
"Harga minyak dunia yang masih dalam tren penguatan berpeluang menjaga sentimen bagi mata uang rupiah untuk kembali bergerak ke area positif," katanya.
Ia menambahkan saat ini pelaku pasar uang sedang menantikan data cadangan devisa periode Februari 2016, yang diharapkan tidak menambah tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
Laporan Automatic Data Processing (ADP), ia melanjutkan, menunjukkan angka pekerjaan di sektor swasta Amerika Serikat naik. Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) diproyeksikan menaikan suku bunga tahun ini.
Sementara ekonom Samuel Sekuritas Ragga Cipta mengatakan rupiah diproyeksikan berpotensi menguat dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia yang cenderung menguat.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude pagi ini berada di level 34,68 dolar AS per barel dan Brent Crude di posisi 36,87 dolar AS per barel.
"Harga minyak dunia yang masih dalam tren penguatan berpeluang menjaga sentimen bagi mata uang rupiah untuk kembali bergerak ke area positif," katanya.
Ia menambahkan saat ini pelaku pasar uang sedang menantikan data cadangan devisa periode Februari 2016, yang diharapkan tidak menambah tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Harga emas menanjak 50,6 dolar, "greenback" melemah jelang kemenangan Biden
06 November 2020 7:11 WIB, 2020