KTT OKI - Rusia Dukung Kemerdekaan Palestina Melalui "Two-State Solution"
Minggu, 6 Maret 2016 10:31 WIB
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Yurievich Galuzin (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
"Kami percaya dan yakin bahwa solusi untuk masalah Palestina dapat diraih melalui solusi yang komprehensif dan berlaku jangka panjang, yakni two state solution antara Palestina dan Israel," kata Galuzin dalam wawancara eksklusif dengan Antara di Jakarta, Minggu.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) ke-5 di Jakarta, pada 6-7 Maret, Dubes Galuzin mewakili Rusia sebagai negara peninjau OKI, anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan anggota kelompok Kuartet Negosiasi Palestina-Israel.
Terkait ketidakhadiran Presiden Rusia Vladimir Putin, Dubes Galuzin mengatakan dengan sangat menyesal pemimpin negara Beruang Merah tersebut tidak dapat hadir karena ada agenda yang sudah direncanakan sebelumnya.
"Kami sangat berterima kasih atas undangan Indonesia, dan saya akan melakukan yang terbaik untuk mewakili Rusia dalam pertemuan yang sangat penting untuk membahas solusi bagi masalah Palestina ini," kata dia.
Rusia merupakan salah satu dari 137 negara yang telah mengakui kemerdekaan Palestina dan telah memiliki hubungan diplomatik dengan negara yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas tersebut.
"Rusia mengakui pemerintahan otonomi Palestina dan Kedutaan Besar Palestina sudah ada di Moskow," kata Dubes galuzin.
KTT LB OKI ke-5 tentang Palestina dan Al Quds (Yerusalem) akan menghasilkan dua dokumen, yakni Resolusi KTT LB OKI tentang Palestina dan Al Quds serta Deklarasi Jakarta tentang penegasan kembali sikap OKI yang mendukung kemerdekaan Palestina.
Indonesia menjadi tuan rumah KTT LB OKI ke-5 tentang Palestina dan Al Quds yang dihadiri 47 negara dari 56 negara anggota OKI, dua negara peninjau dan lima perwakilan negara anggota Dewan Keamanan Tetap PBB, serta utusan khusus PBB dalam Kuartet Negosiasi Palestina-Israel.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) ke-5 di Jakarta, pada 6-7 Maret, Dubes Galuzin mewakili Rusia sebagai negara peninjau OKI, anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan anggota kelompok Kuartet Negosiasi Palestina-Israel.
Terkait ketidakhadiran Presiden Rusia Vladimir Putin, Dubes Galuzin mengatakan dengan sangat menyesal pemimpin negara Beruang Merah tersebut tidak dapat hadir karena ada agenda yang sudah direncanakan sebelumnya.
"Kami sangat berterima kasih atas undangan Indonesia, dan saya akan melakukan yang terbaik untuk mewakili Rusia dalam pertemuan yang sangat penting untuk membahas solusi bagi masalah Palestina ini," kata dia.
Rusia merupakan salah satu dari 137 negara yang telah mengakui kemerdekaan Palestina dan telah memiliki hubungan diplomatik dengan negara yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas tersebut.
"Rusia mengakui pemerintahan otonomi Palestina dan Kedutaan Besar Palestina sudah ada di Moskow," kata Dubes galuzin.
KTT LB OKI ke-5 tentang Palestina dan Al Quds (Yerusalem) akan menghasilkan dua dokumen, yakni Resolusi KTT LB OKI tentang Palestina dan Al Quds serta Deklarasi Jakarta tentang penegasan kembali sikap OKI yang mendukung kemerdekaan Palestina.
Indonesia menjadi tuan rumah KTT LB OKI ke-5 tentang Palestina dan Al Quds yang dihadiri 47 negara dari 56 negara anggota OKI, dua negara peninjau dan lima perwakilan negara anggota Dewan Keamanan Tetap PBB, serta utusan khusus PBB dalam Kuartet Negosiasi Palestina-Israel.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Presiden Joko Widodo ajak AS berkontribusi wujudkan perdamaian global
14 November 2023 10:16 WIB, 2023
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017