Mahathir Nilai Negara-Negara Islam sudah tidak Aman lagi
Kamis, 10 Maret 2016 16:12 WIB
Mahathir Mohammad. (Bernama)
Keprihatinan tersebut disampaikan Mahathir Muhammad ketika tampil pada acara Seminar Nasional di Kampus Universitas Islam Assyafiiyah (UIA), Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Acara itu digelar menyambut Milad 35 Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) seluruh Indonesia pimpinan Tutty Alawiyah yang juga rektor UIA. Mahathir mengatakan kondisi seperti itu terjadi karena negara tempat kelahiran, dan tempat mereka dibesarkan sudah tidak ada aman lagi.
"Mereka dan keluarganya akhirnya mereka menjadi imigran. Ini memalukan, terlebih mereka menjadi imigran ke negara-negara yang bukan muslim," papar Mahathir.
Ia menjelaskan negara-negara Islam sudah tidak aman lagi, karena mereka terjebak dalam perang saudara. Kondisi perang saudara seperti itu membuat negara-negara Islam ada yang menjadi "failure state" (negara gagal) akibat perang saudara tersebut.
"Mengapa ini terjadi. Hal itu karena memang kita telah meninggalkan ajaran Islam. Kita tidak boleh menyalahkan orang lain, tapi salahkan diri kita sendiri mengapa kondisi umat Islam banyak yang menjadi imgran, dan mengapa negara-negara Islam terjebak dalam perang saudara," tegas Mahathir.
Menurut Mahathir, kalau umat Islam mengikuti ajaran Islam dengan benar , maka pemimpin-pemimpin di negara Islam tadi tidak akan menyalahgunakan kekuasaan. "Mereka menjadi pemimpin yang amanah tapi karena tidak amanah tadi, akhirnya ada untutan perubahan, dan tidak jarang tuntutan perubahan tersebut berujung kepada perang saudara," papar Mahathir.
Kunjungan Mahathir selain menghadiri Milad ke-35 BKMT, juga mengunjungi pendidikan pesantren khusus yatim Assyafiiyah. Dalam pesannya, Mahathir minta anak-anak yatim agar terus belajar di Assyafiiyah. Apalagi Tutty Alawiyah telah menggratiskan semua biaya pendidikan, termasuk menyediakan asramanya.
Acara itu digelar menyambut Milad 35 Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) seluruh Indonesia pimpinan Tutty Alawiyah yang juga rektor UIA. Mahathir mengatakan kondisi seperti itu terjadi karena negara tempat kelahiran, dan tempat mereka dibesarkan sudah tidak ada aman lagi.
"Mereka dan keluarganya akhirnya mereka menjadi imigran. Ini memalukan, terlebih mereka menjadi imigran ke negara-negara yang bukan muslim," papar Mahathir.
Ia menjelaskan negara-negara Islam sudah tidak aman lagi, karena mereka terjebak dalam perang saudara. Kondisi perang saudara seperti itu membuat negara-negara Islam ada yang menjadi "failure state" (negara gagal) akibat perang saudara tersebut.
"Mengapa ini terjadi. Hal itu karena memang kita telah meninggalkan ajaran Islam. Kita tidak boleh menyalahkan orang lain, tapi salahkan diri kita sendiri mengapa kondisi umat Islam banyak yang menjadi imgran, dan mengapa negara-negara Islam terjebak dalam perang saudara," tegas Mahathir.
Menurut Mahathir, kalau umat Islam mengikuti ajaran Islam dengan benar , maka pemimpin-pemimpin di negara Islam tadi tidak akan menyalahgunakan kekuasaan. "Mereka menjadi pemimpin yang amanah tapi karena tidak amanah tadi, akhirnya ada untutan perubahan, dan tidak jarang tuntutan perubahan tersebut berujung kepada perang saudara," papar Mahathir.
Kunjungan Mahathir selain menghadiri Milad ke-35 BKMT, juga mengunjungi pendidikan pesantren khusus yatim Assyafiiyah. Dalam pesannya, Mahathir minta anak-anak yatim agar terus belajar di Assyafiiyah. Apalagi Tutty Alawiyah telah menggratiskan semua biaya pendidikan, termasuk menyediakan asramanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Habibie Democracy Forum 2024, wadah strategis bahas masa depan demokrasi Indonesia
13 November 2024 15:34 WIB
SMOM Kilang Cilacap ajak Perwira Pertamina tak lelah teladani-warisi nilai pahlawan
10 November 2024 13:55 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017