Remaja Afsel Temukan Diduga Serpihan MH370
Sabtu, 12 Maret 2016 7:48 WIB
Liam Lotter. (the Australian)
Remaja bernama Liam Lotter mengatakan kepada radio East Coast Afrika Selatan bahwa menemukan serpihan itu di sebuah pantai di Mozambique ketika sedang berlibur pada Desember 2015.
Keluarga remaja berusia 18 tahun itu kemudian membawa pulang serpihan ke Afsel.
Lotter mengatakan, setelah menemukan benda yang diduga sebagai bagian dari pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370, keluarganya sempat mencari kaitan dengan temuannya itu.
Bongkahan besi putih sepanjang sekitar satu meter itu sedang diuji oleh para petugas di Australia dengan bantuan pihak berwenang Malaysia, serta perwakilan pabrik pembuat pesawat Boeing.
Pihak berwenang Afsel berencana menyerahkan serpihan-serpihan yang ditemukan Lotter kepada tim Australia yang sama.
"Kami sedang mengurus pengumpulan bagian tersebut, yang kemudian akan dikirim ke Australia karena mereka adalah pihak yang ditunjuk oleh Malaysia untuk mengidentifikasi bagian-bagian yang ditemukan," kata juru bicara SACAA, Kabelo Ledwaba, kepada Reuters.
Penerbangan MH370 hilang pada 8 Maret 2014 membawa 239 penumpang dan awak, tak lama setelah tinggal landas dari Kuala Lumpur untuk menempuh perjalanan menuju Beijing. Pesawat diyakini jatuh di Samudra Hindia.
Satu bagian sayap pesawat tersebut terdampar di Pulau Reunion milik Prancis di Samudra Hindia pada Juli 2015.
Keluarga remaja berusia 18 tahun itu kemudian membawa pulang serpihan ke Afsel.
Lotter mengatakan, setelah menemukan benda yang diduga sebagai bagian dari pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370, keluarganya sempat mencari kaitan dengan temuannya itu.
Bongkahan besi putih sepanjang sekitar satu meter itu sedang diuji oleh para petugas di Australia dengan bantuan pihak berwenang Malaysia, serta perwakilan pabrik pembuat pesawat Boeing.
Pihak berwenang Afsel berencana menyerahkan serpihan-serpihan yang ditemukan Lotter kepada tim Australia yang sama.
"Kami sedang mengurus pengumpulan bagian tersebut, yang kemudian akan dikirim ke Australia karena mereka adalah pihak yang ditunjuk oleh Malaysia untuk mengidentifikasi bagian-bagian yang ditemukan," kata juru bicara SACAA, Kabelo Ledwaba, kepada Reuters.
Penerbangan MH370 hilang pada 8 Maret 2014 membawa 239 penumpang dan awak, tak lama setelah tinggal landas dari Kuala Lumpur untuk menempuh perjalanan menuju Beijing. Pesawat diyakini jatuh di Samudra Hindia.
Satu bagian sayap pesawat tersebut terdampar di Pulau Reunion milik Prancis di Samudra Hindia pada Juli 2015.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Australia tenangkan warga setelah AstraZeneca ditangguhkan di Afsel
08 February 2021 17:41 WIB, 2021
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017