Musharraf Tinggalkan Pakistan setelah Larangan Bepergian Dicabut
Jumat, 18 Maret 2016 9:42 WIB
Bekas presiden Pakistan dan ketua partai Liga Muslim Pakistan (APML) Pervez Musharraf (tengah) dikawal aparat keamanan saat meninggalkan pengadilan anti-terorisme di Islamabad, Sabtu (20/4). Ia dibawa ke pengadilan terkait tuduhan bahwa ia memerintah
Mahkamah Agung Pakistan pada Rabu memerintahkan pemerintah mencabut larangan perjalanan pada Musharraf, memberinya jalan untuk meninggalkan negerinya.
"Jenderal Pervez Musharraf telah meninggalkan negeri untuk ke Dubai," kata juru bicaranya, Mohammad Amjad, kepada kantor berita Reuters.
Keberangkatan Musharraf, yang menghadapi persidangan beberapa kasus sejak kembali ke rumah setelah mengasingkan diri pada 2013, akan meniadakan satu sumber gesekan antara militer dan Perdana Menteri Nawaz Sharif.
Musharraf, yang kemudian menjadi pemimpin militer, menggulingkan Sharif dalam satu kudeta tahun 1999 dan memimpin Pakistan sampai 2008, ketika dia lengser saat menghadapi tentangan luas terhadap pemerintahannya.
Para pengacaranya berpendapat bahwa dia perlu melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menjalani perawatan medis dan untuk mengunjungi ibunya yang sakit di Dubai.
"Jenderal Pervez Musharraf telah meninggalkan negeri untuk ke Dubai," kata juru bicaranya, Mohammad Amjad, kepada kantor berita Reuters.
Keberangkatan Musharraf, yang menghadapi persidangan beberapa kasus sejak kembali ke rumah setelah mengasingkan diri pada 2013, akan meniadakan satu sumber gesekan antara militer dan Perdana Menteri Nawaz Sharif.
Musharraf, yang kemudian menjadi pemimpin militer, menggulingkan Sharif dalam satu kudeta tahun 1999 dan memimpin Pakistan sampai 2008, ketika dia lengser saat menghadapi tentangan luas terhadap pemerintahannya.
Para pengacaranya berpendapat bahwa dia perlu melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menjalani perawatan medis dan untuk mengunjungi ibunya yang sakit di Dubai.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Toprak Razgatlioglu ungkap alasan tinggalkan Yamaha karena butuh tantangan baru
23 May 2023 9:27 WIB, 2023
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017