Pada sosialisasi TEY ke-10 di Jakarta, Kamis, disebutkan bahwa untuk edisi tahun ini pihak penyelenggara menargetkan dapat menampung sebanyak 2.500 proposal proyek lingkungan dari para peserta di seluruh Indonesia.

Jumlah tersebut meningkat dari 1.709 proposal proyek lingkungan yang diterima pada pelaksanaan TEY ke-9 pada 2014-2015 lalu.

"Kenaikan target jumlah peserta tersebut merupakan wujud komitmen kami untuk perbakkan pola pikir lingkungan di kalangan generasi muda," kata Wakil Presiden Direktur TAM Henry Tanoto dalam sambutannya.

Jumlah proposal proyek lingkungan yang akan dipilih menjadi finalis pun bertambah menjadi 25 buah, dari 20 buah saja pada edisi sebelumnya.

Selain itu meski kompetisi diperlombakan dengan peserta pelajar SMA, namun diharapkan dalam tiap proyeknya turut melibatkan bukan hanya masyarakat umum tetapi juga kalangan universitas.

Hal itu menurut Henry ditujukan agar ada peningkatan kualitas proyek lingkungan yang diikutsertakan, sehingga pihak universitas dilibatkan dalam pendampingan pelaksanaan proyek.

TEY ke-10 yang masih terbagi dalam dua kategori, yakni sains dan sosial, mengusung tema Ecosociopreneur, sehingga diharapkan proyek lingkungan yang dikompetisikan dapat memenuhi aspek ekonomis.

Guna menunjang semangat Ecosociopreneur, maka Toyota bukan saja mengucurkan modal bagi enam proyek pemenang TEY ke-10, tetapi juga business start-up, konsultasi finansial dan keberlanjutan.

Sosialisasi akan dilakukan di delapan kota besar termasuk Jakarta selama periode Maret-April 2016, kemudian panitia akan menyeleksi seluruh proposal proyek lingkungan dari para peserta pada Mei 2016 dan pada bulan yang sama dilakukan penyampaian garis-garis pendampingan proyek.

Selanjutnya pada Mei-Agustus 2016 dilakukan implementasi proyek dari 25 proyek lingkungan finalis sekaligus mentoring, kemudian penjurian tahap akhir dan penyerahan penghargaan bagi enam proyek pemenang dilakukan pada September 2016.