Logo Header Antaranews Jateng

LPK di Boyolali targetkan 100 tenaga terampil perhotelan

Sabtu, 22 Februari 2025 21:57 WIB
Image Print
penandatanganan nota sepahaman pembentukan Lembaga Pendidikan dan Keterampilan Kuas IHS oleh Yayasan Kuas Global Academia dan IHS di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (22/2/2025). ANTARA/Aris Wasita

Boyolali (ANTARA) - Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) Kuas IHS di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menargetkan mampu menciptakan 100 tenaga terampil setiap tahunnya di bidang perhotelan.

Pembina Yayasan Kuas Global Academia Aloys Sutarto di Boyolali, Sabtu, mengatakan salah satu yang dilakukan untuk dapat mencapai target tersebut adalah dengan menggandeng International Hotel Management School (IHS) untuk memberikan pelatihan di bidang hospitality atau pelayanan.

"Di sini kami punya chemistry yang sama, bagaimana mengembangkan pendidikan vokasi karena seperti kita ketahui kita sangat ketinggalan dengan negara-negara tetangga," katanya di sela-sela penandatanganan nota sepahaman pembentukan LPK Kuas IHS.

Oleh karena itu, menurut dia, yang dibutuhkan adalah bagaimana cara mendidik tenaga-tenaga muda menjadi tenaga terampil yang kemudian bisa disalurkan ke luar negeri.

"Karena kalau saya pergi ke banyak negara itu yang banyak saya temui tenaga kerja dari Filipina, yang kedua India. Sementara Indonesia sangat kurang," katanya.

Menurut dia, hal itu berbanding terbalik dengan sektor kesehatan di mana tenaga kerja asal Indonesia justru banyak diminati oleh negara-negara asing, seperti Jepang, Korea, dan Belanda.

"Tenaga kesehatan untuk pelayanan orang seperti di Jepang, Korea, Belanda maunya orang Indonesia," katanya.

Dengan adanya kerja sama tersebut, ia berharap nantinya tenaga kerja Indonesia di sektor perhotelan juga banyak diminati oleh pasar.

"Makanya waktu diajak kerja sama dengan IHS, kebetulan kami punya hotel bisa menjadi laboratorium, saya ada tempat di Solo ada restoran bisa jadi fakultas untuk urusan FNB, kalau di sini untuk manajemen," kata pemilik Loji Kridanggo Hotel di Boyolali ini.

Ia mengatakan LPK tersebut berkomitmen menyediakan kurikulum pendidikan yang inovatif, pelatihan praktis, dan program pengembangan untuk mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk unggul di industri perhotelan global.

Ia mengatakan pembentukan LPK tersebut juga bagian dari upaya menyikapi kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

"Itulah salah satunya yang memicu saya. Hotel itu kan tidak hanya untuk menginap, tidak hanya untuk meeting tapi juga bisa untuk belajar. Karena turun sekarang (okupansi hotel), kami memanfaatkan untuk kesempatan lain," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur IHS Atik Wijayanti mengatakan rencana kerja sama tersebut sudah dibahas sejak lama. Ia mengatakan kerja sama terjalin karena adanya kesamaan visi dan misi untuk membangun industri perhotelan dengan tenaga kerja terampil.

"Jadi memang visi misinya sudah sangat cocok, kami punya chemistry yang sama sehingga kami bermaksud supaya apa yang kami lakukan baik dari Yayasan Kuas maupun IHS bisa membawa manfaat lebih luas lagi," katanya.

Ia berharap dengan dukungan dari Kuas Global Academia maupun IHS bisa memberikan kontribusi lebih lagi untuk anak-anak Indonesia.



Pewarta :
Editor: Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025