Sutiyoso Bilang BIN Telah Temukan Lokasi Tempat WNI Disandera Abu Sayyaf
Kamis, 31 Maret 2016 17:06 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
"Kita sudah tahu lokasinya, tentu beberapa opsi harus kita siapkan tetapi sekali lagi keselamatan sandera adalah prioritas utama," kata Sutiyoso di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pihaknya dalam kapasitasnya sebagai badan intelijen bertugas memberikan informasi dan terus mencari informasi terbaru di lapangan.
Mantan Gubernur DKI itu juga mengaku terus memerintahkan jajarannya secara ketat untuk bekerja sama dengan intelijen Filipina dalam mengikuti perkembangan yang terjadi.
"Nah ini kita suplai terus ke pemerintah termasuk ke Panglima TNI, tadi malam saya juga ketemu," katanya.
Sutiyoso bahkan juga meminta bantuan media untuk memonitor dan tidak terlampau berlebihan menyiarkan pemberitaan.
Sementara terkait kondisi terkini 10 WNI yang menjadi sandera, ia memastikan masih dalam keadaan aman.
"Yah masih aman, cuma kita enggak tahu apa mereka dipencar atau tidak perlu diketahui," katanya.
Ia menjelaskan disamping WNI ada juga warga negara asing yang berjumlah setidaknya 11 orang dari Kanada, Belanda, Norwegia, dan Filipina.
"Tentu secara politis tidak mudah kita membuat opsi dengan cara serangan, itu tidak mudah karena ada aspek politis di samping aspek taktis," katanya.
Pemerintah Indonesia, kata dia, akan terus mengedepankan upaya negosiasi sampai setidaknya tenggat waktu 8 hari ke depan.
Terkait dengan penolakan tawaran bantuan dari Indonesia, Sutiyono mengatakan, kemungkinan hal itu karena pertimbangan harga diri dan reputasi.
"Yah memang mereka mungkin entah harga diri reputasi jadi pertimbangannya. Kita juga kalau ada penyanderaan di sini akan kita selesaikan sendiri karena itu kita perlu koordinasi kita lihat saja," katanya.
Ia mengatakan pihaknya dalam kapasitasnya sebagai badan intelijen bertugas memberikan informasi dan terus mencari informasi terbaru di lapangan.
Mantan Gubernur DKI itu juga mengaku terus memerintahkan jajarannya secara ketat untuk bekerja sama dengan intelijen Filipina dalam mengikuti perkembangan yang terjadi.
"Nah ini kita suplai terus ke pemerintah termasuk ke Panglima TNI, tadi malam saya juga ketemu," katanya.
Sutiyoso bahkan juga meminta bantuan media untuk memonitor dan tidak terlampau berlebihan menyiarkan pemberitaan.
Sementara terkait kondisi terkini 10 WNI yang menjadi sandera, ia memastikan masih dalam keadaan aman.
"Yah masih aman, cuma kita enggak tahu apa mereka dipencar atau tidak perlu diketahui," katanya.
Ia menjelaskan disamping WNI ada juga warga negara asing yang berjumlah setidaknya 11 orang dari Kanada, Belanda, Norwegia, dan Filipina.
"Tentu secara politis tidak mudah kita membuat opsi dengan cara serangan, itu tidak mudah karena ada aspek politis di samping aspek taktis," katanya.
Pemerintah Indonesia, kata dia, akan terus mengedepankan upaya negosiasi sampai setidaknya tenggat waktu 8 hari ke depan.
Terkait dengan penolakan tawaran bantuan dari Indonesia, Sutiyono mengatakan, kemungkinan hal itu karena pertimbangan harga diri dan reputasi.
"Yah memang mereka mungkin entah harga diri reputasi jadi pertimbangannya. Kita juga kalau ada penyanderaan di sini akan kita selesaikan sendiri karena itu kita perlu koordinasi kita lihat saja," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jubir PKS sebut kemiskinan Solo tertinggi di Jateng, Gibran bilang kurang fair
19 September 2022 15:23 WIB, 2022
Pelatih Brazil bilang paceklik gelar Argentina tak pengaruhi final Copa America
10 July 2021 7:48 WIB, 2021
Promosikan "Siti Bilang Cuti", penyanyi Malaysia Danial Zaini berencana ke Jateng
01 January 2019 22:37 WIB, 2019
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017