Ade Komaruddin Berharap Buat Peninggalan Sejarah Indonesia
Sabtu, 2 April 2016 10:11 WIB
Ade Komarudin. (ANTARA/Yudhi Mahatma)
"Boleh dong punya cita-cita seperti itu," kata Ade Komaruddin pada pembukaan "Press Gathering: Sinergi DPR dan Wartawan, dalam Mensosialisasikan Kebijakan DPR RI" di Bogor, Jawa Barat, Jumat malam (1/4).
Menurut Ade Komaruddin (Akom), jabatan sebagai Ketua DPR RI adalah cita-citanya yang tertinggi di DPR RI.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu menjelaskan, dirinya sudah menjadi anggota DPR RI selama empat periode pada 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, dan kini 2014-2019.
"Saya tidak ingin terus-menerus berada di DPR RI. Setelah menduduki jabatan Ketua DPR RI, selanjutnya saya tidak akan maju lagi sebagai caleg untuk periode berikutnya," katanya.
Akom menegaskan, periode 2014-2019 adalah masa terakhir dirinya di DPR RI, sehingga berhatap dapat membuat peninggalan di parlemen yang tercatat dalam sejarah Indonesia.
Ketika ada usulan dari sejumlah cendekiawan agar dibangun perpustakaan terbesar di Asia Tenggara di komplek parlemen, Akom menilai, sebagai usulan bagus yang perlu direalisasikan.
Menurut Akom, meskipun selama hampir dua pekan ini terjadi pro-kontra soal usulan pembangunan perpustakaan besar, tapi dirinya akan terus memperjuangkannya.
"Perpustakaan sangat penting sebagai infrastruktur pemikiran dalam mendorong pemikiran anak bangsa untuk terus maju," kata Akom.
Akom menilai, jika parlemen memiliki perpustakaan terbesar di Asia Tenggara, maka akan menjadi peninggalan yang fenomenal bagi dirinya dan akan tercatat dalam sejarah Indonesia.
Menurut Ade Komaruddin (Akom), jabatan sebagai Ketua DPR RI adalah cita-citanya yang tertinggi di DPR RI.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu menjelaskan, dirinya sudah menjadi anggota DPR RI selama empat periode pada 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, dan kini 2014-2019.
"Saya tidak ingin terus-menerus berada di DPR RI. Setelah menduduki jabatan Ketua DPR RI, selanjutnya saya tidak akan maju lagi sebagai caleg untuk periode berikutnya," katanya.
Akom menegaskan, periode 2014-2019 adalah masa terakhir dirinya di DPR RI, sehingga berhatap dapat membuat peninggalan di parlemen yang tercatat dalam sejarah Indonesia.
Ketika ada usulan dari sejumlah cendekiawan agar dibangun perpustakaan terbesar di Asia Tenggara di komplek parlemen, Akom menilai, sebagai usulan bagus yang perlu direalisasikan.
Menurut Akom, meskipun selama hampir dua pekan ini terjadi pro-kontra soal usulan pembangunan perpustakaan besar, tapi dirinya akan terus memperjuangkannya.
"Perpustakaan sangat penting sebagai infrastruktur pemikiran dalam mendorong pemikiran anak bangsa untuk terus maju," kata Akom.
Akom menilai, jika parlemen memiliki perpustakaan terbesar di Asia Tenggara, maka akan menjadi peninggalan yang fenomenal bagi dirinya dan akan tercatat dalam sejarah Indonesia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017