Presiden Berpesan PPP jangan Ribut tak Produktif
Jumat, 8 April 2016 17:07 WIB
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
"Jangan habiskan energi untuk perdebatan yang tidak produktif, jangan habiskan energi untuk ribut yang tidak produktif, jangan habiskan energi untuk gesekan dan konflik yang tidak produktif," kata Presiden Jokowi saat akan membuka Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat.
Presiden menyampaikan sejumlah pesan islah dalam muktamar yang mengambil tema Satu PPP untuk Indonesia yang Mandiri, Berdaulat, dan Berkepribadian.
Pada kesempatan itu, Presiden berharap agar dilakukan islah antara dua kubu yang berkonflik dalam internal PPP.
"Habis Muktamar saya berharap sudah tidak ada lagi yang pergi ke Kementerian Hukum dan HAM," katanya.
Ia berharap setelah mukmatar tersebut, PPP datang ke Istana untuk memperkenalkan pengurus barunya dari hasil mukmatar islah itu.
Menurut Presiden saat ini adalah era kompetisi atau persaingan namun bukan kompetisi antarindividu atau kelompok atau partai melainkan persaingan antarnegara yang harus dihadapi bersama-sama.
"Kalau bersaing politik maaf sekali cukup. Saya dengan Pak Prabowo baik-baik saja. Saya ke rumahnya, Pak Prabowo ke Istana, enggak apa-apa. Sekali lagi cukup jangan habiskan energi untuk hal-hal yang tidak produktif," katanya.
Pada kesempatan itu secara jujur Presiden mengatakan alasan kehadirannya dalam acara itu tidak lain karena mengagendakan islah antara dua kubu yang berkonflik.
"Kenapa saya hadir dalam Muktamar PPP sore hari ini, yang pertama karena Pak Kyai rawuh, hadir, datang. Yang kedua saya baca undangan saya teliti yang menandatangani Bapak DR Suryadharma Ali, Sekjennya Pak Romy, artinya ini islah bener. Jadi saya datang pada sore hari ini," katanya.
Muktamar VIII PPP itu digelar pada 8-11 April 2016 dan dihadiri oleh sekitar 1.670 kader partai dari seluruh Indonesia.
Presiden secara resmi membuka mukmatar PPP yang diharapkan menjadi instrumen islah bagi kedua kubu yang berkonflik di PPP.
Presiden menyampaikan sejumlah pesan islah dalam muktamar yang mengambil tema Satu PPP untuk Indonesia yang Mandiri, Berdaulat, dan Berkepribadian.
Pada kesempatan itu, Presiden berharap agar dilakukan islah antara dua kubu yang berkonflik dalam internal PPP.
"Habis Muktamar saya berharap sudah tidak ada lagi yang pergi ke Kementerian Hukum dan HAM," katanya.
Ia berharap setelah mukmatar tersebut, PPP datang ke Istana untuk memperkenalkan pengurus barunya dari hasil mukmatar islah itu.
Menurut Presiden saat ini adalah era kompetisi atau persaingan namun bukan kompetisi antarindividu atau kelompok atau partai melainkan persaingan antarnegara yang harus dihadapi bersama-sama.
"Kalau bersaing politik maaf sekali cukup. Saya dengan Pak Prabowo baik-baik saja. Saya ke rumahnya, Pak Prabowo ke Istana, enggak apa-apa. Sekali lagi cukup jangan habiskan energi untuk hal-hal yang tidak produktif," katanya.
Pada kesempatan itu secara jujur Presiden mengatakan alasan kehadirannya dalam acara itu tidak lain karena mengagendakan islah antara dua kubu yang berkonflik.
"Kenapa saya hadir dalam Muktamar PPP sore hari ini, yang pertama karena Pak Kyai rawuh, hadir, datang. Yang kedua saya baca undangan saya teliti yang menandatangani Bapak DR Suryadharma Ali, Sekjennya Pak Romy, artinya ini islah bener. Jadi saya datang pada sore hari ini," katanya.
Muktamar VIII PPP itu digelar pada 8-11 April 2016 dan dihadiri oleh sekitar 1.670 kader partai dari seluruh Indonesia.
Presiden secara resmi membuka mukmatar PPP yang diharapkan menjadi instrumen islah bagi kedua kubu yang berkonflik di PPP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Presiden Berpesan agar Bantuan Nontunai tak Dikasihkan Suami untuk Beli Rokok
23 February 2017 15:21 WIB, 2017
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017