Djan Faridz Bilang Masih Pikir-Pikir Saat Diajak Kalla Bicara Soal Islah
Minggu, 10 April 2016 14:53 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
Hal itu dilakukan Jusuf Kalla sebelum dia menghadiri acara penutupan Muktamar VII PPP di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu.
"Tadi saya sudah bicara dengan Djan Faridz bahwa marilah kita mulai persatuan ini demi kebangsaan. Dan beliau lagi pikir-pikir," kata Kalla usai menghadiri Muktamar PPP.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri penutupan Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu siang.
Wapres tiba di Asrama Haji dengan disambut oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
PPP menggelar Muktamar sejak Jumat (8/4) sebagai upaya islah dari dua kubu yang sedang bersengketa yaitu Djan Faridz dan Romahurmuziy atau Romi.
Pelaksanaan muktamar tersebut secara resmi telah ditandatangani oleh kedua pihak yang menjadi asal mula sengketa, yaitu Surya Dharma Ali dan Romi.
Pada Muktamar tersebut, mantan sekretaris jenderal Romahurmuziy resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tanpa melalui pemungutan suara atau secara aklamasi, Sabtu (9/4).
Dalam pemilihan Ketua Umum, sebanyak 1.062 anggota PPP menyatakan setuju Romi memimpin partai berlambang Kakbah itu.
Proses dimulai usai agenda penentuan mekanisme pemilihan ketua umum dan berlangsung sejak siang hingga sore hari.
Romahurmuziy terpilih dari sejumlah nama yang muncul sebagai calon ketua umum, seperti Epyardi Asda, Fernita Darwis, dan Wardhatul Asriyah. Ketiga nama tersebut sebelumnya merupakan wakil ketua umum PPP versi Muktamar Jakarta yang diketuai oleh Djan Faridz.
"Tadi saya sudah bicara dengan Djan Faridz bahwa marilah kita mulai persatuan ini demi kebangsaan. Dan beliau lagi pikir-pikir," kata Kalla usai menghadiri Muktamar PPP.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri penutupan Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu siang.
Wapres tiba di Asrama Haji dengan disambut oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
PPP menggelar Muktamar sejak Jumat (8/4) sebagai upaya islah dari dua kubu yang sedang bersengketa yaitu Djan Faridz dan Romahurmuziy atau Romi.
Pelaksanaan muktamar tersebut secara resmi telah ditandatangani oleh kedua pihak yang menjadi asal mula sengketa, yaitu Surya Dharma Ali dan Romi.
Pada Muktamar tersebut, mantan sekretaris jenderal Romahurmuziy resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tanpa melalui pemungutan suara atau secara aklamasi, Sabtu (9/4).
Dalam pemilihan Ketua Umum, sebanyak 1.062 anggota PPP menyatakan setuju Romi memimpin partai berlambang Kakbah itu.
Proses dimulai usai agenda penentuan mekanisme pemilihan ketua umum dan berlangsung sejak siang hingga sore hari.
Romahurmuziy terpilih dari sejumlah nama yang muncul sebagai calon ketua umum, seperti Epyardi Asda, Fernita Darwis, dan Wardhatul Asriyah. Ketiga nama tersebut sebelumnya merupakan wakil ketua umum PPP versi Muktamar Jakarta yang diketuai oleh Djan Faridz.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Djan Faridz: Pengusiran Pengurus Masjid Terhadap Djarot Tunjukkan Radikalisme
15 April 2017 8:30 WIB, 2017
Polisi Tangkap Pimpinan DPP PPP terkait Pemalsuan Tanda Tangan Djan Faridz
13 January 2017 17:47 WIB, 2017
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017