KSAL: Komodo 2016 Refleksikan Perdamaian di Tingkat Kawasan
Selasa, 12 April 2016 10:54 WIB
Dokumentasi Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, saat memberikan pengarahan kepada para delegasi dalam pembukaan pertemuan perencanaan awal dalam rangka Latihan Bersama (Latma) Multilateral Komodo 2016, di Jakarta, Senin (15/6). Latihan Ber
TNI AL, sejak beberapa tahun lalu, telah menancapkan tradisi baru angkatan laut di kawasan berupa pertemuan rutin dalam kerangka mewujudkan perdamaian dunia dan saling pemahaman.
Itu adalah parade kapal (Internasional Fleet Review/IFR), 15th Western Pacific Naval Symposium (WPNS), dan 2nd Multilateral Naval Exercise Komodo atau Latihan Angkatan Laut Multilateral Komodo 2016.
"Kegiatan ini merefleksikan keinginan dan komitmen untuk meningkatkan kerja sama selama ini guna mendukung dan mewujudkan perdamaian dan menjaga stabilitas di kawasan," kata Supandi, di Pangkalan Utama TNI AL II/Padang, Sumatera Barat, Selasa.
Ini adalah implementasi dari peran diplomasi angkatan laut di berbagai negara. Dalam kegiatan ini dilaksanakan berbagai kegiatan melibatkan prajurit dan masyarakat setempat yang bertujuan memperkuat kesepahaman dan rasa kekeluargaan secara khusus pada awak kapal perang negara sahabat.
Supandi mengatakan, IFR merupakan kegiatan angkatan laut dalam bentuk parade kapal perang dan pesawat udara berbagai jenis. Tujuan ini menunjukkan kesiapan kekuatan dan kemampuan angkatan laut dalam mengemban tugas-tugasnya.
Angkatan laut, secara tradisi dan yurisdiksi, memiliki tiga peran, yaitu kekuatan militer alias pertahanan negara, penegakan hukum, dan diplomasi militer.
Komodo 2016, kata dia, rangkaian kegiatan diplomasi pertahanan angkatan laut pada masa damai yang diarahkan pada kesepahaman toleransi dan transparansi antar angkatan laut negara-negara internasional.
Komodo 2016 dipusatkan di Padang dan kepulauan Mentawai berlangsung pada 12 hingga 16 April 2016
Supandi menyebutkan, 20 kapal perang dari 15 negara terlibat dalam kegiatan itu, yaitu Bangladesh, India, Thailand, Malaysia, Vietnam, Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Rusia, China, Srilanka, Australia, Papua Nugini, Singapura dan Brunei.
"TNI AL mengerahkan 29 kapal perang, dua pesawat CN-212, satu pesawat CN-295, dan dua helikopter jenis Helly Bell 412," kata dia.
Dalam IFR juga dirangkai dengan interaksi antar anggota kapal perang berbagai negara seperti Selaju Sampan (lomba dayung), sepak bola pantai, festival kuliner Marandang di pantai Cimpago, serta kirab kota dengan maskot masing-masing negara, funbike yang diikuti delegasi WPNS, dance and band performance, promosi kebudayaan dan kuliner Indonesia.
Komodo 2016 itu melibatkan angkatan laut dari 32 negara, yang juga melaksanakan misi militer selain perang, yaitu Medical Civic Action Project (Medcap) dan Engineering Civic Action Project (Encap), serta latihan dalam Maritime Peace Keeping Operation (MPKO).
Sementara aktivitas simposium, yaitu WPNS ke-15, salah satu forum penting untuk mewujudkan kemitraan maritim berbagai wilayah bangsa-bangsa.
Simposium berskala internasional dengan tema Maritime Partnership For Stability In The Western Pacific Region, diselenggarakan untuk meningkatkan dan menjaga keamanan di wilayah Perairan Pasifik Barat, yang akan berlangsung di Kota Padang, Sumatera Barat, pada 13-14 April 2016, di Hotel Inna Muara Padang.
"Pada kegiatan ini akan dihadiri 25 negara. 20 negara diantaranya anggota WPNS, dua negara calon anggota dan tiga negara observer," kata dia.
Presiden Joko Widodo langsung membuka rangkaian acara itu, dan juga berkesempatan menginspeksi parade kapal di Teluk Bayur, Padang.
Itu adalah parade kapal (Internasional Fleet Review/IFR), 15th Western Pacific Naval Symposium (WPNS), dan 2nd Multilateral Naval Exercise Komodo atau Latihan Angkatan Laut Multilateral Komodo 2016.
"Kegiatan ini merefleksikan keinginan dan komitmen untuk meningkatkan kerja sama selama ini guna mendukung dan mewujudkan perdamaian dan menjaga stabilitas di kawasan," kata Supandi, di Pangkalan Utama TNI AL II/Padang, Sumatera Barat, Selasa.
Ini adalah implementasi dari peran diplomasi angkatan laut di berbagai negara. Dalam kegiatan ini dilaksanakan berbagai kegiatan melibatkan prajurit dan masyarakat setempat yang bertujuan memperkuat kesepahaman dan rasa kekeluargaan secara khusus pada awak kapal perang negara sahabat.
Supandi mengatakan, IFR merupakan kegiatan angkatan laut dalam bentuk parade kapal perang dan pesawat udara berbagai jenis. Tujuan ini menunjukkan kesiapan kekuatan dan kemampuan angkatan laut dalam mengemban tugas-tugasnya.
Angkatan laut, secara tradisi dan yurisdiksi, memiliki tiga peran, yaitu kekuatan militer alias pertahanan negara, penegakan hukum, dan diplomasi militer.
Komodo 2016, kata dia, rangkaian kegiatan diplomasi pertahanan angkatan laut pada masa damai yang diarahkan pada kesepahaman toleransi dan transparansi antar angkatan laut negara-negara internasional.
Komodo 2016 dipusatkan di Padang dan kepulauan Mentawai berlangsung pada 12 hingga 16 April 2016
Supandi menyebutkan, 20 kapal perang dari 15 negara terlibat dalam kegiatan itu, yaitu Bangladesh, India, Thailand, Malaysia, Vietnam, Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Rusia, China, Srilanka, Australia, Papua Nugini, Singapura dan Brunei.
"TNI AL mengerahkan 29 kapal perang, dua pesawat CN-212, satu pesawat CN-295, dan dua helikopter jenis Helly Bell 412," kata dia.
Dalam IFR juga dirangkai dengan interaksi antar anggota kapal perang berbagai negara seperti Selaju Sampan (lomba dayung), sepak bola pantai, festival kuliner Marandang di pantai Cimpago, serta kirab kota dengan maskot masing-masing negara, funbike yang diikuti delegasi WPNS, dance and band performance, promosi kebudayaan dan kuliner Indonesia.
Komodo 2016 itu melibatkan angkatan laut dari 32 negara, yang juga melaksanakan misi militer selain perang, yaitu Medical Civic Action Project (Medcap) dan Engineering Civic Action Project (Encap), serta latihan dalam Maritime Peace Keeping Operation (MPKO).
Sementara aktivitas simposium, yaitu WPNS ke-15, salah satu forum penting untuk mewujudkan kemitraan maritim berbagai wilayah bangsa-bangsa.
Simposium berskala internasional dengan tema Maritime Partnership For Stability In The Western Pacific Region, diselenggarakan untuk meningkatkan dan menjaga keamanan di wilayah Perairan Pasifik Barat, yang akan berlangsung di Kota Padang, Sumatera Barat, pada 13-14 April 2016, di Hotel Inna Muara Padang.
"Pada kegiatan ini akan dihadiri 25 negara. 20 negara diantaranya anggota WPNS, dua negara calon anggota dan tiga negara observer," kata dia.
Presiden Joko Widodo langsung membuka rangkaian acara itu, dan juga berkesempatan menginspeksi parade kapal di Teluk Bayur, Padang.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Presiden Jokowi Buka Komodo 2016 Diikuti 20 Kapal Perang dari 15 Negara
12 April 2016 10:13 WIB, 2016
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017