Hadapi PON, Atlet Wushu Jateng Berlatih di Tiongkok
Sabtu, 23 April 2016 18:33 WIB
PEKANBARU, 14/9 - EMAS WUSHU SANDA JATENG. Atlet Wushu Putri Jateng Jaryati (kiri) menghadapi Atlet Wushu Sumut Junita Malau (kanan) pada final Wushu Sanda 52 kilogram putri di arena Wushu Rumbai, Pekanbaru, Riau, Jumat (14/9). Jaryati meraih emas de
Semarang, Antara Jateng - Atlet Jawa Tengah bakal menjalani latihan di Tiongkok selama dua bulan untuk persiapan tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat.
Ketua Harian Pengprov Wushu Indonesia (WI) Jawa Tengah Sudarsono di Semarang, Sabtu, mengatakan, mereka akan berlatih di Negeri Tirai Bambu itu mulai Mei hingga Juli 2016. "Jadi saat Lebaran 2016, mereka masih berada di sana," katanya.
Menurut dia, mereka yang berlatih di Tiongkok memang khusus nomor sanda (perkelahian bebas) karena memang nomor ini diandalkan untuk bisa meraih medali emas pada pesta olahraga multieven empat tahunan di Jawa Barat mendatang.
"Kita akan mengirimkan sembilan atlet dari sembilan kelas yang lolos PON untuk berlatih di Tiongkok selama dua bulan guna menimba pengetahuan dan pengalaman bertanding untuk bisa meraih prestasi di PON Jabar mendatang," katanya.
Ketika ditanya nama-nama yang akan diberangkatkan ke Tiongkok, dia mengatakan, itu tergantung hasil dari Kejuaraan Wushu Sanda Terbuka Piala Rektor Unnes di Semarang, 25-28 April 2016 sehingga even itu menjadi ajang seleksi untuk memilih atlet yang akan berlatih di Tiongkok.
Jawa Tengah berhasil meloloskan sembilan dari 11 kelas pada ke PON XIX/2016 Jawa Barat. Dua kelas yang gagal meloloskan atletnya adalah kelas 48 kilogram putra dan 52 kilogram putra. Pada babak kualifikasi PON, Jawa Tengah meraih dua medali emas, tiga perak, dan dua perunggu.
Ia mengakui, memang atlet-atlet yang dipersiapkan untuk PON memang sudah masuk tahapan 'entry by name' sehingga posisi mereka tidak bisa diganti oleh yang lain. Tetapi kalau ada alasan mendasar seperti cedera maka atlet yang sudah didaftarkan bisa diganti atlet yang lain.
Dua medali emas bagi Jateng pada babak kualifikasi PON diraih oleh Yusuf Widyanto (kelas 56 kilogram) setelah pada babak final mengalahkan Haryanto (Bengkulu) kemudian Pujo Riyaya (kelas 70 kilogram) setelah menundukkan Sebedius Tesigi (Papua) di babak final.
Kemudian tiga medali perak direbut Bayu Peni (kelas 48 putri), Puji Safitri (60 kilogram putri), dan M Bagus Hanafi (kelas 60 kilogram putra. Dua medali perunggu diraih Dessy Wulandari di nomor dao dan gunsu.
Sementara itu pada PON XVIII/2012 Riau, cabang wushu meraih satu medali emas yang disumbangkan Jaryati kelas 52 kilogram setelah pada partai final mengalahkan atlet Sumatera Utara Junita Malau.
Ketua Harian Pengprov Wushu Indonesia (WI) Jawa Tengah Sudarsono di Semarang, Sabtu, mengatakan, mereka akan berlatih di Negeri Tirai Bambu itu mulai Mei hingga Juli 2016. "Jadi saat Lebaran 2016, mereka masih berada di sana," katanya.
Menurut dia, mereka yang berlatih di Tiongkok memang khusus nomor sanda (perkelahian bebas) karena memang nomor ini diandalkan untuk bisa meraih medali emas pada pesta olahraga multieven empat tahunan di Jawa Barat mendatang.
"Kita akan mengirimkan sembilan atlet dari sembilan kelas yang lolos PON untuk berlatih di Tiongkok selama dua bulan guna menimba pengetahuan dan pengalaman bertanding untuk bisa meraih prestasi di PON Jabar mendatang," katanya.
Ketika ditanya nama-nama yang akan diberangkatkan ke Tiongkok, dia mengatakan, itu tergantung hasil dari Kejuaraan Wushu Sanda Terbuka Piala Rektor Unnes di Semarang, 25-28 April 2016 sehingga even itu menjadi ajang seleksi untuk memilih atlet yang akan berlatih di Tiongkok.
Jawa Tengah berhasil meloloskan sembilan dari 11 kelas pada ke PON XIX/2016 Jawa Barat. Dua kelas yang gagal meloloskan atletnya adalah kelas 48 kilogram putra dan 52 kilogram putra. Pada babak kualifikasi PON, Jawa Tengah meraih dua medali emas, tiga perak, dan dua perunggu.
Ia mengakui, memang atlet-atlet yang dipersiapkan untuk PON memang sudah masuk tahapan 'entry by name' sehingga posisi mereka tidak bisa diganti oleh yang lain. Tetapi kalau ada alasan mendasar seperti cedera maka atlet yang sudah didaftarkan bisa diganti atlet yang lain.
Dua medali emas bagi Jateng pada babak kualifikasi PON diraih oleh Yusuf Widyanto (kelas 56 kilogram) setelah pada babak final mengalahkan Haryanto (Bengkulu) kemudian Pujo Riyaya (kelas 70 kilogram) setelah menundukkan Sebedius Tesigi (Papua) di babak final.
Kemudian tiga medali perak direbut Bayu Peni (kelas 48 putri), Puji Safitri (60 kilogram putri), dan M Bagus Hanafi (kelas 60 kilogram putra. Dua medali perunggu diraih Dessy Wulandari di nomor dao dan gunsu.
Sementara itu pada PON XVIII/2012 Riau, cabang wushu meraih satu medali emas yang disumbangkan Jaryati kelas 52 kilogram setelah pada partai final mengalahkan atlet Sumatera Utara Junita Malau.
Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024