24 Perupa Pameran "Reborn" di Borobudur
Minggu, 24 April 2016 5:56 WIB
Pembukaan pameran seni rupa oleh 24 perupa sejumlah kota di Galeri Pondok Tingal Borobudur Kabupaten Magelang, antara lain ditandai performa "Sanganyar Katon" oleh penari Yogyakarta Etta Ayodya (kanan) dan perupa Borobudur Cipto Purnomo (kiri), Sabtu
Borobudur, Antara Jateng - Sebanyak 24 perupa dari sejumlah kota menggelar pameran bersama bertajuk "Reborn" di Galeri Pondok Tingal kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 23 April hingga 23 Mei 2016.
Pembukaan pameran dilakukan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Edi Susanto, di Borobudur, Sabtu (23/4) malam, dan dimeriahkan dengan pentas tarian kontemporer desa "Buto Ijo" oleh seniman petani Sanggar Saujana Keron Desa Krogowanan Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang.
Selain itu, pentas performa gerak "Sanganyar Katon" oleh penari Etta Ayodya (Yogyakarta) berkolaborasi dengan perupa Gabungan Seniman Borobudur (Gasebo) yang juga Ketua panitia pameran Cipto Purnomo.
Sekitar 27 karya lukis dan dua karya patung dipamerkan oleh para perupa, antara lain seniman kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Rembang.
"Ini 'reborn' sebagai kelahiran kembali dalam tataran spirit, semangat atau jiwa pada diri kita masing-masing perupa sebagai bagian dari proses penciptaan karya," kata Cipto yang juga memajang karya lukisnya pada 2016 berjudul "The Brave".
Meskipun berbagai persoalan dihadapi para perupa, baik secara personal maupun kelompok, katanya lagi, spirit berkarya seyogianya tidak padam karena bagi seniman ihwal terpenting adalah konsistensi dalam berkarya.
"Meskipun fluktuatif, letupan-letupan kecil harus selalu kita munculkan supaya spirit kita terus terjaga," katanya lagi.
Ia mengharapkan intensitas dalam wujud semacam pameran dapat menelurkan ide-ide hebat atau salah satu referensi yang kemudian menghasilkan karya-karya hebat, dan pada akhirnya para seniman dapat menjadi penanda zamannya, tak ubahnya mahakarya Candi Borobudur sebagai bukti para seniman terdahulu.
Kepala Disparbud Kabupaten Magelang Edi Susanto mengapresiasi pameran dengan berbagai karya para seniman yang patut dinikmati itu.
"Konsep pameran digarap secara unik, ada sesuatu yang kemarin harus diperbaiki untuk lahir kembali. Kita diberi keselamatan untuk menikmati hidup dan kesempatan memperbaiki yang kurang pada masa lalu," katanya pula.
Sebanyak dua karya patung yang dipamerkan dalam kesempatan tersebut, masing-masing berjudul "Kunci" (Septian Puji Andriyanto) dan "Sensualitas" (Bogel Asmuliawan), sedangkan beberapa karya lukis antara lain berjudul "Terlupakan" (Iwan Roses) dan "Relief" (Arif Safari).
Selain itu, karya berjudul "Tumbuh dan Bergerak" (Agus "Merapi" Suyitno), "The Meditation" (I Made Arya Dwita Dedok), "Rumah Putih" (Mulyo Gunarso), "Miris" (Devanagri Bindhu Putra), "Abudance of Grace #2" (Deddy PAW), "My Family" (Three Haryadi), serta "Model dan Pelukisnya" (Yogi Setyawan).
Pembukaan pameran dilakukan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Edi Susanto, di Borobudur, Sabtu (23/4) malam, dan dimeriahkan dengan pentas tarian kontemporer desa "Buto Ijo" oleh seniman petani Sanggar Saujana Keron Desa Krogowanan Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang.
Selain itu, pentas performa gerak "Sanganyar Katon" oleh penari Etta Ayodya (Yogyakarta) berkolaborasi dengan perupa Gabungan Seniman Borobudur (Gasebo) yang juga Ketua panitia pameran Cipto Purnomo.
Sekitar 27 karya lukis dan dua karya patung dipamerkan oleh para perupa, antara lain seniman kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Rembang.
"Ini 'reborn' sebagai kelahiran kembali dalam tataran spirit, semangat atau jiwa pada diri kita masing-masing perupa sebagai bagian dari proses penciptaan karya," kata Cipto yang juga memajang karya lukisnya pada 2016 berjudul "The Brave".
Meskipun berbagai persoalan dihadapi para perupa, baik secara personal maupun kelompok, katanya lagi, spirit berkarya seyogianya tidak padam karena bagi seniman ihwal terpenting adalah konsistensi dalam berkarya.
"Meskipun fluktuatif, letupan-letupan kecil harus selalu kita munculkan supaya spirit kita terus terjaga," katanya lagi.
Ia mengharapkan intensitas dalam wujud semacam pameran dapat menelurkan ide-ide hebat atau salah satu referensi yang kemudian menghasilkan karya-karya hebat, dan pada akhirnya para seniman dapat menjadi penanda zamannya, tak ubahnya mahakarya Candi Borobudur sebagai bukti para seniman terdahulu.
Kepala Disparbud Kabupaten Magelang Edi Susanto mengapresiasi pameran dengan berbagai karya para seniman yang patut dinikmati itu.
"Konsep pameran digarap secara unik, ada sesuatu yang kemarin harus diperbaiki untuk lahir kembali. Kita diberi keselamatan untuk menikmati hidup dan kesempatan memperbaiki yang kurang pada masa lalu," katanya pula.
Sebanyak dua karya patung yang dipamerkan dalam kesempatan tersebut, masing-masing berjudul "Kunci" (Septian Puji Andriyanto) dan "Sensualitas" (Bogel Asmuliawan), sedangkan beberapa karya lukis antara lain berjudul "Terlupakan" (Iwan Roses) dan "Relief" (Arif Safari).
Selain itu, karya berjudul "Tumbuh dan Bergerak" (Agus "Merapi" Suyitno), "The Meditation" (I Made Arya Dwita Dedok), "Rumah Putih" (Mulyo Gunarso), "Miris" (Devanagri Bindhu Putra), "Abudance of Grace #2" (Deddy PAW), "My Family" (Three Haryadi), serta "Model dan Pelukisnya" (Yogi Setyawan).
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Perupa Magelang-Yogyakarta pameran karya di kawasan Candi Borobudur
18 December 2022 20:06 WIB, 2022
Terpopuler - Alfamart
Lihat Juga
Perayaan Tahun Baru, Pengunjung Objek Wisata Tawangmangu Pesta Kembang Api
01 January 2017 8:32 WIB, 2017
Sambut Tahun Baru, Boyolali Gelar Pertunjukan di 22 Titik Termasuk Godbless
29 December 2016 13:55 WIB, 2016