Logo Header Antaranews Jateng

Dewan Kesenian Kota Magelang fasilitasi perupa jalanan pamerkan karya

Sabtu, 2 Juli 2022 12:40 WIB
Image Print
Pengunjung menyaksikan karya mural perupa dari Kelompok Akar Kuas Magelang dalam pameran bertajuk "Jiwa yang Tersembunyi" di Gedung Lokabudaya Soekimin Adiwiratmoko Kota Magelang, Jumat (1/7/2022) malam. (ANTARA/Hari Atmoko)
Magelang (ANTARA) - Dewan Kesenian Kota Magelang di Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi 16 perupa jalanan memamerkan karya dalam pameran seni mural bertajuk "Jiwa yang Tersembunyi" di Gedung Lokabudaya Soekimin Adiwiratmoko Kota Magelang, yang berlangsung mulai 1 sampai 10 Juli 2022.

Ketua Dewan Kesenian Kota Magelang Muhammad Nafi mengatakan bahwa ada 16 seniman berusia 17 sampai 23 tahun dari Kelompok Akar Kuas Magelang yang memamerkan 24 karya mural dalam pameran yang dibuka oleh Kepala Polres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang pada Jumat (1/7) malam tersebut.

Seniman yang karyanya dipajang dalam pameran tersebut meliputi Adam Nada, Adnan, Ainun Nisa, Bogemmentah, Bungaabr, Dimas DMSO, Fani Qonita, Masking, Nefta Putri, Orion Sang Timur, Reva Bintang, Sijoday, That1Yogi, YAKO, Yoktan Adi, dan Yeriko Putra.

"Mereka selama ini membuat karya seni di jalanan atau street art, umumnya baru pertama kali berpameran di gedung," kata Nafi, yang menjadi kurator pameran karya mural tersebut.

"Pameran ini menghadirkan nuansa berbeda pula, karena biasanya mereka berkarya di tembok-tembok di jalanan, sekarang di dalam gedung ini," ia menambahkan.

Ia mengemukakan bahwa karya-karya mural yang ditampilkan dalam pameran "Jiwa yang Tersembunyi" memperlihatkan entitas-entitas dalam rangkaian hirarki sebagai wujud pemaknaan jiwa yang immaterial dan fisik yang materi-indrawi.

Menurut dia, manusia sebagai pusat kosmos dapat berhubungan dengan alam materi melalui tubuh dan pancaindra serta alam spiritual melalui roh dan jiwa.

Sementara itu, Pengelola Museum Seni Rupa OHD Kota Magelang Oei Hong Djien mengemukakan bahwa karya seni merupakan wujud ekspresi ketulusan yang bahkan melebihi ketulusan kata-kata.

"Seni rupa juga bisa berkata-kata lebih banyak dari kata-kata," katanya.

"Soal naikkan harga, gampang, mereka (kolektor seni rupa) senang dulu sehingga warung, rumah, dipasangi lukisan," ia menambahkan.

Kepala Polres Magelang Kota berharap anak-anak muda yang memamerkan karya mural dalam pameran "Jiwa yang Tersembunyi" bisa terus berkembang dan sukses. 

"Mereka juga harus belajar manajemen agar bisa menjual dengan berhasil," kata dia.

Pembukaan pameran bersama "Jiwa yang Tersembunyi" dihadiri oleh Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Magelang Riana Devi, pelukis dan pemilik galeri seni "Apel Watoe Borobudur" Deddy Paw, serta para pecinta seni.
 

Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024