Priyo Tawarkan Tujuh Program bagi Kebangkitan Golkar
Senin, 25 April 2016 16:12 WIB
Priyo Budi Santoso (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, Antara Jateng - Kandidat calon ketua umum Partai Golkar Priyo
Budi Santoso menawarkan tujuh program untuk mewujudkan kebangkitan
Golkar pada masa kepemimpinan mendatang.
"Kepemimpinan Golkar ke depan harus berpikir out of the box, berpikir diluar kebiasaan. Maka sedikitnya ada tujuh langkah atau program penting yang saya tawarkan dalam konteks kepemimpinan kedepan," ujar Priyo dalam diskusi politik bertajuk Babak Baru Partai Politik Indonesia yang diselenggarakan Jenggala Center di Jakarta, Senin.
Priyo menjelaskan tujuh program itu antara lain, pertama yakni keinginannya membangkitkan kembali elemen mliliter dan birokrasi dalam tubuh Golkar.
"Yang saya maksud adalah merangkul purnawirawan polisi dan TNI serta mantan birokrat untuk masuk dalam kepengurusan Golkar. Selain itu juga saya akan mengajak aktivis-aktivis untuk membangun bangsa bersama Golkar," ujar dia.
Program kedua, menjaga citra Golkar melalui kepengurusan ke depan dengan cara menginstruksikan seluruh pengurus untuk bisa berhubungan dekat dengan berbagai elemen masyarakat.
"Pemimpin Golkar adalah etalase partai. Kalau pemimpin bermewah-mewahan, borjuis dan menjaga jarak dengan masyarakat hanya akan merugikan partai," jelas dia.
Ketiga, Priyo mengatakan kepemimpinan Golkar mendatang harus merakyat dengan jiwa muda yang energik sesuai dengan tren kepemimpinan saat ini.
"Semua harus mengingat bahwa karpet merah hanya akan diberikan bagi pemimpin yang merakyat sesuai tren saat ini," kata dia.
Kemudian program keempat Priyo mendambakan kantor Partai Golkar dapat menjadi pusat komando dan pusat penampungan bagi seluruh aspirasi masyarakat. Dia berencana membuka pintu partai selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk menyampaikam gagasan dan pendapat.
Kelima, pilkada serentak 2017 harus menjadi ajang bagi Golkar untuk meraih kursi kepala daerah agar bisa berkontribusi bagi pembangunan di daerah.
Keenam, mengedepankan politik luhur dengan tata krama politik yang tidak berorientasi pada kekuasaan melainkan terhadap karya-kekaryaan.
Ketujuh, Priyo memandang perlu adanya pendistribusian komando partai ke pengurus daerah berkenaan dengan pemilihan kepala daerah.
"Jadi untuk persoalan mengusung kepala daerah tidak mesti komando dari pusat. Saya 17 tahun di parlemen praktis menjadi juru bicara partai dan ini merupakan bagian dari redistribusi komando itu," jelas dia.
Munaslub Partai Golkar akan digelar pada Mei 2016 di Bali dengan agenda utama pemilihan ketua umum.
Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, dan Zaki Iskandar merupakan sejumlah nama yang belakangan sudah menyatakan siap maju.
Para bakal calon ketua umum sejauh ini sudah memulai menyampaikan gagasannya terkait kepemimpinan Golkar ke depan sebagai wujud adu gagasan menjelang Munaslub.
"Kepemimpinan Golkar ke depan harus berpikir out of the box, berpikir diluar kebiasaan. Maka sedikitnya ada tujuh langkah atau program penting yang saya tawarkan dalam konteks kepemimpinan kedepan," ujar Priyo dalam diskusi politik bertajuk Babak Baru Partai Politik Indonesia yang diselenggarakan Jenggala Center di Jakarta, Senin.
Priyo menjelaskan tujuh program itu antara lain, pertama yakni keinginannya membangkitkan kembali elemen mliliter dan birokrasi dalam tubuh Golkar.
"Yang saya maksud adalah merangkul purnawirawan polisi dan TNI serta mantan birokrat untuk masuk dalam kepengurusan Golkar. Selain itu juga saya akan mengajak aktivis-aktivis untuk membangun bangsa bersama Golkar," ujar dia.
Program kedua, menjaga citra Golkar melalui kepengurusan ke depan dengan cara menginstruksikan seluruh pengurus untuk bisa berhubungan dekat dengan berbagai elemen masyarakat.
"Pemimpin Golkar adalah etalase partai. Kalau pemimpin bermewah-mewahan, borjuis dan menjaga jarak dengan masyarakat hanya akan merugikan partai," jelas dia.
Ketiga, Priyo mengatakan kepemimpinan Golkar mendatang harus merakyat dengan jiwa muda yang energik sesuai dengan tren kepemimpinan saat ini.
"Semua harus mengingat bahwa karpet merah hanya akan diberikan bagi pemimpin yang merakyat sesuai tren saat ini," kata dia.
Kemudian program keempat Priyo mendambakan kantor Partai Golkar dapat menjadi pusat komando dan pusat penampungan bagi seluruh aspirasi masyarakat. Dia berencana membuka pintu partai selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk menyampaikam gagasan dan pendapat.
Kelima, pilkada serentak 2017 harus menjadi ajang bagi Golkar untuk meraih kursi kepala daerah agar bisa berkontribusi bagi pembangunan di daerah.
Keenam, mengedepankan politik luhur dengan tata krama politik yang tidak berorientasi pada kekuasaan melainkan terhadap karya-kekaryaan.
Ketujuh, Priyo memandang perlu adanya pendistribusian komando partai ke pengurus daerah berkenaan dengan pemilihan kepala daerah.
"Jadi untuk persoalan mengusung kepala daerah tidak mesti komando dari pusat. Saya 17 tahun di parlemen praktis menjadi juru bicara partai dan ini merupakan bagian dari redistribusi komando itu," jelas dia.
Munaslub Partai Golkar akan digelar pada Mei 2016 di Bali dengan agenda utama pemilihan ketua umum.
Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, dan Zaki Iskandar merupakan sejumlah nama yang belakangan sudah menyatakan siap maju.
Para bakal calon ketua umum sejauh ini sudah memulai menyampaikan gagasannya terkait kepemimpinan Golkar ke depan sebagai wujud adu gagasan menjelang Munaslub.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pilkada Kota Semarang, Yoyok-Joko tawarkan program sekolah gratis negeri dan swasta
02 November 2024 5:31 WIB
BCA Expo Semarang 2024 tawarkan bunga KPR mulai 1,45 persen dan Bunga KKB mulai 2,45 persen
07 September 2024 19:39 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017