Setelah PM, Giliran Presiden Islandia tersangkut Panama Papers
Selasa, 26 April 2016 8:45 WIB
Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson sudah mundur lebih dulu karena namanya disebut-sebut dalam "Panama Papers" sebagai salah satu pengguna jasa firm hukum Panama, Mossack Fonseca, dalam menghindari pajak di dalam negeri. (Reuters)
Jakarta, Antara Jateng - Setelah Perdana Menteri Sigmundur Davio
Gunnlaugsson mundur gara-gara Panama Papers, Presiden Islandia Olafur
Ragnar Grimsson kini disebut-sebut memiliki kaitan dengan paling tidak
satu akun perusahaan offshore kendati sang presiden menerangkan hal berbeda kepada CNN.
Kepada CNN, Presiden Grimsson mengaku bahwa baik dia maupun istrinya, Dorrit Moussaieff, tidak memiliki kaian dengan akun offshore. Namun salah satu media Islandia, The Reykjavik Grapevine justru mengaku menerima dokumen-dokumen yang menunjukkan keterangan sang presiden kepada CNN itu bohong.
Dokumen itu mengungkapkan mengenai sebuah perusahaan Inggris bernama Moussaieff Jewelers Limited (MJL) yang adalah kepanjangan tangan dari bisnis keluarga Dorrit.
Menurut catatan otoritas keuangan Islandia pada 2006, Lasca Finance Limited (LFL) yang tercatat di Kepulauan Virgin Inggris yang saham mayoritasnya dimiliki keluarga Dorrit, melalukan pembayaran bunga kepada MJL dari 2000 sampai 2005. Lasca termasuk dalam perusahaan yang terdapat pada Panama Papers.
Pada 2006, LFL menghilang, namun sebuah perusahaan baru muncul di Hong Kong dengan nama Moussaieff Limited yang memiliki satu-satunya direktur dan pemegang saham, yakni ibunda Dorrit.
Perusahaan itu aktif sampai paling tidak 31 Maret 2015.
Kendati tidak masuk daftar hitam suaka pajak oleh hukum Islandia, Hong Kong diperingkat ke posisi dua pada Indeks Kerahasiaan Keuangan.
Meskipun ketika Dorrit mengubah tempat tinggal legalnya dari Islandia ke Inggris pada 2013, saat itu dia mengaku kepada wartawan bahwa dia menjalankan MJL di mana sebuah laporan keuangan tahunan MJL pada 2015 memperlihatkan sang ibu adalah direktur dari perusahaan itu.
Temuan baru ini hanya sepekan setelah Olafur mengumumkan akan mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan keenam kalinya, demikian laman The Reykjavik Grapevine.
Kepada CNN, Presiden Grimsson mengaku bahwa baik dia maupun istrinya, Dorrit Moussaieff, tidak memiliki kaian dengan akun offshore. Namun salah satu media Islandia, The Reykjavik Grapevine justru mengaku menerima dokumen-dokumen yang menunjukkan keterangan sang presiden kepada CNN itu bohong.
Dokumen itu mengungkapkan mengenai sebuah perusahaan Inggris bernama Moussaieff Jewelers Limited (MJL) yang adalah kepanjangan tangan dari bisnis keluarga Dorrit.
Menurut catatan otoritas keuangan Islandia pada 2006, Lasca Finance Limited (LFL) yang tercatat di Kepulauan Virgin Inggris yang saham mayoritasnya dimiliki keluarga Dorrit, melalukan pembayaran bunga kepada MJL dari 2000 sampai 2005. Lasca termasuk dalam perusahaan yang terdapat pada Panama Papers.
Pada 2006, LFL menghilang, namun sebuah perusahaan baru muncul di Hong Kong dengan nama Moussaieff Limited yang memiliki satu-satunya direktur dan pemegang saham, yakni ibunda Dorrit.
Perusahaan itu aktif sampai paling tidak 31 Maret 2015.
Kendati tidak masuk daftar hitam suaka pajak oleh hukum Islandia, Hong Kong diperingkat ke posisi dua pada Indeks Kerahasiaan Keuangan.
Meskipun ketika Dorrit mengubah tempat tinggal legalnya dari Islandia ke Inggris pada 2013, saat itu dia mengaku kepada wartawan bahwa dia menjalankan MJL di mana sebuah laporan keuangan tahunan MJL pada 2015 memperlihatkan sang ibu adalah direktur dari perusahaan itu.
Temuan baru ini hanya sepekan setelah Olafur mengumumkan akan mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan keenam kalinya, demikian laman The Reykjavik Grapevine.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Mabuk sambil menyetir, Menteri Kehakiman Selandia Baru ajukan pengunduran diri
25 July 2023 7:34 WIB, 2023
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017