Plus-Minus Gubernur Ahok di Mata Adhyaksa Dault
Minggu, 15 Mei 2016 8:08 WIB
Adhyaksa Dault (ANTARAFOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, Antara Jateng - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menilai bakal calon gubernur DKI Jakarta incumbent Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memiliki nilai plus dan minus memimpin DKI Jakarta.
"Saya berpandangan obyektif pada Ahok. Saya melihat Ahok memiliki plus-minus dalam memimpin DKI Jakarta," kata Adhyaksa Dault kepada pers di Jakarta, Sabtu.
Menurut Adhyaksa, nilai plus Ahok adalah, dia berhasil membuat program anggaran secara transparan dengan pendekatan elektronik yakni e-budgeting, sehingga dapat terlihat secara transparan.
Dengan pola e-budgeting ini, kata dia, maka penyimpangan anggaran dapat cepat diketahui.
Di sisi lain, Ahok dinilainya juga memiliki nilai minus terutama komunikasi internal dengan para stafnya yakni para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan jajarannya.
"Pernyataan-pernyataan Ahok kepada bawahannya sering muncul kata-lata kasar yang kurang pantas diucapkan," katanya.
Adhyaksa yang siap maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari jalur perseorangan ini juga menyatakan prihatin pada kebijakan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta yang melakukan penggusuran kawasan pemukiman warga yang bersejarah di Luar Batang, Jakarta Utara.
Menurut dia, Kelurahan Luar Batang adalah kawasan yang memiliki situs sejarah dan cagar budaya. Kalau sampai digusur maka akan menghilang identitas dan jejak sejarah Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini juga mengatakan, Jakarta ke depan membutuhkan figur pemimpin dan bukan penguasa.
Figur pemimpinan, kata dia, pendekatannya adalah kompetensi dan kapasitas figur dan bukannya kekuatan finansial atau sekadar popularitas.
"Pemimpin yang mumpuni dan memimpin Jakarta dengan manajerial yang profesional, maka dapat mengatasi persoalan-persoalan mendasar di Jakarta, terutama banjir dan kemacetan arus lalulintas," katanya.
"Saya berpandangan obyektif pada Ahok. Saya melihat Ahok memiliki plus-minus dalam memimpin DKI Jakarta," kata Adhyaksa Dault kepada pers di Jakarta, Sabtu.
Menurut Adhyaksa, nilai plus Ahok adalah, dia berhasil membuat program anggaran secara transparan dengan pendekatan elektronik yakni e-budgeting, sehingga dapat terlihat secara transparan.
Dengan pola e-budgeting ini, kata dia, maka penyimpangan anggaran dapat cepat diketahui.
Di sisi lain, Ahok dinilainya juga memiliki nilai minus terutama komunikasi internal dengan para stafnya yakni para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan jajarannya.
"Pernyataan-pernyataan Ahok kepada bawahannya sering muncul kata-lata kasar yang kurang pantas diucapkan," katanya.
Adhyaksa yang siap maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari jalur perseorangan ini juga menyatakan prihatin pada kebijakan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta yang melakukan penggusuran kawasan pemukiman warga yang bersejarah di Luar Batang, Jakarta Utara.
Menurut dia, Kelurahan Luar Batang adalah kawasan yang memiliki situs sejarah dan cagar budaya. Kalau sampai digusur maka akan menghilang identitas dan jejak sejarah Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini juga mengatakan, Jakarta ke depan membutuhkan figur pemimpin dan bukan penguasa.
Figur pemimpinan, kata dia, pendekatannya adalah kompetensi dan kapasitas figur dan bukannya kekuatan finansial atau sekadar popularitas.
"Pemimpin yang mumpuni dan memimpin Jakarta dengan manajerial yang profesional, maka dapat mengatasi persoalan-persoalan mendasar di Jakarta, terutama banjir dan kemacetan arus lalulintas," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Surakarta Wakili Calon Kota Percontohan Antikorupsi, Pj Gubernur : Dukung Pemerintahan Bersih
08 November 2024 13:22 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017