Akbar Prihatin Melihat Pertarungan tidak Sehat di Munaslub Golkar
Senin, 16 Mei 2016 10:45 WIB
Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww/16)
Nusa Dua, Bali, 16/5 Antara Jateng- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengaku sedih dan prihatin mencermati perkembangan di arena Munaslub Partai Golkar.
Akbar kepada pers di arena Munaslub Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Senin, melihat pertarungan yang terjadi di arena munaslub sudah tidak sehat karena adanya campur tangan dari pihak luar partai.
Menurut ketua umum DPP Golkar periode 199-2004 ini, ada campur tangan pihak luar dalam menentukan siapa yang akan menjadi ketua umum Partai Golkar ke depan.
"Saya memang sudah mendengar bahwa ada campur tangan dalam menentukan siapa yang akan menjadi ketua umum Partai Golkar ke depannya. Tentu saja hal ini membuat saya sedih melihat Partai Golkar yang hampir hancur ketika tumbangnya rezim orde baru dan mampu bertahan, kini kondisinya seperti ini," katanya.
Akbar mengemukakan akan terjadi polarisasi pada dua calon ketua umum, yaitu Setya Novanto dan Ade Komaruddin.
"Campur tangan seperti ini seharusnya tidak terjadi kalau para pemilih suara memilih secara fair dengan melihat visi misi, rekam jejak, PDLT, latar belakang profesi dan sebagainya. Intinya harus objektif," katanya.
Akbar pun menjelaskan bagaimanapun Golkar adalah partai besar yang kaya pengalaman politik.
Akbar bertekad terus melakukan apapun yang harus dilakukan untuk menjaga Partai Golkar. "Saya bertekad untuk terus melakukan apapun yang bisa saya lakukan demi Partai Golkar," katanya.
Akbar kepada pers di arena Munaslub Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, Senin, melihat pertarungan yang terjadi di arena munaslub sudah tidak sehat karena adanya campur tangan dari pihak luar partai.
Menurut ketua umum DPP Golkar periode 199-2004 ini, ada campur tangan pihak luar dalam menentukan siapa yang akan menjadi ketua umum Partai Golkar ke depan.
"Saya memang sudah mendengar bahwa ada campur tangan dalam menentukan siapa yang akan menjadi ketua umum Partai Golkar ke depannya. Tentu saja hal ini membuat saya sedih melihat Partai Golkar yang hampir hancur ketika tumbangnya rezim orde baru dan mampu bertahan, kini kondisinya seperti ini," katanya.
Akbar mengemukakan akan terjadi polarisasi pada dua calon ketua umum, yaitu Setya Novanto dan Ade Komaruddin.
"Campur tangan seperti ini seharusnya tidak terjadi kalau para pemilih suara memilih secara fair dengan melihat visi misi, rekam jejak, PDLT, latar belakang profesi dan sebagainya. Intinya harus objektif," katanya.
Akbar pun menjelaskan bagaimanapun Golkar adalah partai besar yang kaya pengalaman politik.
Akbar bertekad terus melakukan apapun yang harus dilakukan untuk menjaga Partai Golkar. "Saya bertekad untuk terus melakukan apapun yang bisa saya lakukan demi Partai Golkar," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Wali Kota Semarang prihatin kesadaran tinggal di rumah masyarakat masih rendah
09 April 2020 20:21 WIB, 2020
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017