"Jadwal agak Molor karena banyak DPD belum Sampaikan Pandangan," kata Meutya
Senin, 16 Mei 2016 13:03 WIB
Meutya Hafidz (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Nusa Dua, Bali, Antara Jateng - Koordinator Humas dan Media Masa Munaslub Partai Golkar Meutya Hafidz menyatakan jadwal penyelenggaraan acara dipastikan mundur akibat belum tuntasnya penyampaian pandangan DPD terhadap laporan pertanggungjawaban Ketua Umum Aburizal Bakrie sehingga jadwal pemilihan ketua umum partai ini pun mundur.
"Jadwal agak molor karena banyak DPD yang belum menyampaikan pandangan," kata Meutya dalam konferensi pers di gedung Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin siang.
Dengan demikian jadwal pemilihan ketua umum partai berlambang pohon beringin itu juga akan terlambat beberapa jam dari jadwal seharusnya pukul 20.00 WITA.
Panitia pelaksana Munaslub Partai Golkar telah mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi di lapangan dan belum bisa memastikan perbaikan jadwal pasti kepada media.
Dia memaparkan, jadwal hari ini akan diisi dengan pembentukan komisi, pemilihan ketua komisi, rapat-rapat komisi, lalu penyampaian hasil rapat komisi ke dalam sidang paripurna, dan terakhir pemilihan ketua umum Partai Golkar periode 2016-2021.
"Maka kami informasikan ke teman-teman (media) semua untuk bisa menjaga stamina karena jadwal yang molor," kata Meutya.
Meutya juga mengatakan hingga saat ini Wakil Presiden Jusuf Kalla masih terkonfirmasi untuk memimpin acara penutupan Senin petang nanti.
Munaslub diselenggarakan pada 14-16 Mei 2016 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Sabtu petang.
Delapan calon ketua umum akan memperebutkan jabatan puncak di Golkar. Mereka adalah Ade Komarudin, Setya Novanto, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.
"Jadwal agak molor karena banyak DPD yang belum menyampaikan pandangan," kata Meutya dalam konferensi pers di gedung Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin siang.
Dengan demikian jadwal pemilihan ketua umum partai berlambang pohon beringin itu juga akan terlambat beberapa jam dari jadwal seharusnya pukul 20.00 WITA.
Panitia pelaksana Munaslub Partai Golkar telah mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi di lapangan dan belum bisa memastikan perbaikan jadwal pasti kepada media.
Dia memaparkan, jadwal hari ini akan diisi dengan pembentukan komisi, pemilihan ketua komisi, rapat-rapat komisi, lalu penyampaian hasil rapat komisi ke dalam sidang paripurna, dan terakhir pemilihan ketua umum Partai Golkar periode 2016-2021.
"Maka kami informasikan ke teman-teman (media) semua untuk bisa menjaga stamina karena jadwal yang molor," kata Meutya.
Meutya juga mengatakan hingga saat ini Wakil Presiden Jusuf Kalla masih terkonfirmasi untuk memimpin acara penutupan Senin petang nanti.
Munaslub diselenggarakan pada 14-16 Mei 2016 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Sabtu petang.
Delapan calon ketua umum akan memperebutkan jabatan puncak di Golkar. Mereka adalah Ade Komarudin, Setya Novanto, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017