Presiden Jokowi Bahas Gerbong Kereta dengan Srilanka di Jepang
Jumat, 27 Mei 2016 6:04 WIB
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Setpres/Rusman)
Jakarta, Antara Jateng - Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Sosialis Demokratik Srilanka Maithripala Sirisena fokus membahas pengadaan gerbong kereta di Ruang Orion A Hotel Kanko, Nagoya, Jepang, di tengah kunjungan ke Jepang untuk menghadiri KTT G-7 Outreach.
Jokowi fokus membicarakan dua hal, yakni kesiapan Indonesia mendukung pembangunan ekonomi termasuk kerja sama pengadaan gerbong kereta penumpang dan barang, dan kedua kerja sama dalam konteks Indian Ocean Rim Association (IORA).
Sementara, Presiden Sirisena menyampaikan pentingnya kedua negara meningkatkan kerja sama ekonomi dan mengharapkan pembukaan penerbangan Maskapai Garuda Indonesia ke ibukota Srilanka Colombo.
Sedangkan mengenai kerja sama proyek pengadaan gerbong kereta penumpang dan barang, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia siap membahas skema pembayaran melalui Bank Exim.
Dalam konteks kerja sama IORA, Presiden Jokowi mengharapkan dukungan Srilanka selama keketuaan Indonesia pada IORA.
Presiden menyampaikan bahwa saat ini Indonesia bersama negara anggota IORA sedang membahas konsep IORA Concord, sebaliknya Presiden Srilanka menyampaikan dukungan kepada keketuaan Indonesia dan mengatakan pentingnya Samudera India tetap stabil dan damai.
Mengenai permintaan penerbangan Garuda ke Colombo, Presiden Joko Widodo berjanji meminta Garuda untuk membahas usul ini.
Pada awal pertemuan, Presiden Jokowi mengucapkan selamat atas suksesnya Pemilu Sri Lanka 2015 yang telah memilih Presiden dan Perdana Menteri baru serta mengubah konstitusi yang disebutnya bukti demokrasi Srilanka telah berjalan baik.
Usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa ikatan antara Indonesia dan Srilanka itu sangat kuat.
"Kalau kita mundur ke belakang, kedua negara merupakan dua negara yang melahirkan KAA," ucap Retno yang menilai kedua negara memiliki banyak kemiripan.
"Oleh karena itu merupakan aset untuk kedua negara meningkatkan kerja sama bilateral di bidang ekonomi," ucap Presiden yang bertemu Sirisena dengan didampingi Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Menteri PPN/ Kapala Bappenas Sofyan Djalil, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra.
Jokowi fokus membicarakan dua hal, yakni kesiapan Indonesia mendukung pembangunan ekonomi termasuk kerja sama pengadaan gerbong kereta penumpang dan barang, dan kedua kerja sama dalam konteks Indian Ocean Rim Association (IORA).
Sementara, Presiden Sirisena menyampaikan pentingnya kedua negara meningkatkan kerja sama ekonomi dan mengharapkan pembukaan penerbangan Maskapai Garuda Indonesia ke ibukota Srilanka Colombo.
Sedangkan mengenai kerja sama proyek pengadaan gerbong kereta penumpang dan barang, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia siap membahas skema pembayaran melalui Bank Exim.
Dalam konteks kerja sama IORA, Presiden Jokowi mengharapkan dukungan Srilanka selama keketuaan Indonesia pada IORA.
Presiden menyampaikan bahwa saat ini Indonesia bersama negara anggota IORA sedang membahas konsep IORA Concord, sebaliknya Presiden Srilanka menyampaikan dukungan kepada keketuaan Indonesia dan mengatakan pentingnya Samudera India tetap stabil dan damai.
Mengenai permintaan penerbangan Garuda ke Colombo, Presiden Joko Widodo berjanji meminta Garuda untuk membahas usul ini.
Pada awal pertemuan, Presiden Jokowi mengucapkan selamat atas suksesnya Pemilu Sri Lanka 2015 yang telah memilih Presiden dan Perdana Menteri baru serta mengubah konstitusi yang disebutnya bukti demokrasi Srilanka telah berjalan baik.
Usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa ikatan antara Indonesia dan Srilanka itu sangat kuat.
"Kalau kita mundur ke belakang, kedua negara merupakan dua negara yang melahirkan KAA," ucap Retno yang menilai kedua negara memiliki banyak kemiripan.
"Oleh karena itu merupakan aset untuk kedua negara meningkatkan kerja sama bilateral di bidang ekonomi," ucap Presiden yang bertemu Sirisena dengan didampingi Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Menteri PPN/ Kapala Bappenas Sofyan Djalil, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017