Pemerintah Sementara Brasil Ingin Percepat Pemakzulan Rousseff
Jumat, 3 Juni 2016 14:58 WIB
Presiden Brasil Dilma Rousseff melambaikan tangan dalam konferensi pers di Istana Planalto di Brasilia, Brazil, Senin (18/4/2016). (REUTERS/Ueslei Marcellino)
Brasilia, Antara Jateng - Pemerintah sementara Brasil pada Kamis (2/6) mendorong percepatan proses pemakzulan terhadap presiden non-aktif Dilma Rousseff yang bisa dilengserkan dari jabatannya tepat sebelum Rio menggelar Olimpiade.
Rousseff dituding mengambil pinjaman ilegal untuk menutupi anggaran negara saat kampanye pemilihannya kembali pada 2014 dan awal 2015. Ia diberhentikan sementara dari jabatannya untuk menjalani sidang pemakzulan pada 12 Mei.
Pemberhentian sementara bisa berlangsung selama enam bulan tapi tim penjabat presiden Michel Temer berniat mengakhirinya jauh lebih awal, bahkan sebelum Olimpiade Rio dihelat pada 5 Agustus.
"Bagi kami, bagi pemerintah Temer, akan lebih baik jika sidang pemakzulan dirampungkan secepat mungkin, dengan tetap menghormati aturan yang sudah ditetapkan Mahkamah Agung," kata kepala staf Temer, Eliseu Padilha.
Keputusan mengenai jadwal sidang pemakzulan akan diambil Mahkamah Agung.
Pengacara Rousseff, Jose Eduardo Cardozo, menyebut sidang pemakzulan sebagai lelucon dan sebuah kudeta.
Senat akan mengadili Rousseff dan harus mendapatkan mayoritas dua pertiga suara untuk melengserkan dia dari jabatannya.
Temer, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden, kemudian akan terus berkuasa hingga pemilihan umum pada 2018, demikian seperti dikutip dari AFP.
Rousseff dituding mengambil pinjaman ilegal untuk menutupi anggaran negara saat kampanye pemilihannya kembali pada 2014 dan awal 2015. Ia diberhentikan sementara dari jabatannya untuk menjalani sidang pemakzulan pada 12 Mei.
Pemberhentian sementara bisa berlangsung selama enam bulan tapi tim penjabat presiden Michel Temer berniat mengakhirinya jauh lebih awal, bahkan sebelum Olimpiade Rio dihelat pada 5 Agustus.
"Bagi kami, bagi pemerintah Temer, akan lebih baik jika sidang pemakzulan dirampungkan secepat mungkin, dengan tetap menghormati aturan yang sudah ditetapkan Mahkamah Agung," kata kepala staf Temer, Eliseu Padilha.
Keputusan mengenai jadwal sidang pemakzulan akan diambil Mahkamah Agung.
Pengacara Rousseff, Jose Eduardo Cardozo, menyebut sidang pemakzulan sebagai lelucon dan sebuah kudeta.
Senat akan mengadili Rousseff dan harus mendapatkan mayoritas dua pertiga suara untuk melengserkan dia dari jabatannya.
Temer, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden, kemudian akan terus berkuasa hingga pemilihan umum pada 2018, demikian seperti dikutip dari AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017