Hari Ini, Jamaah Naqsabandiyah Padang Mulai Puasa Ramadhan
Sabtu, 4 Juni 2016 11:22 WIB
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang, Sumatera Barat, memulai shalat tarawih pada Jumat malam. (FOTO ANTARA/Muhammad Arif Pribadi)
Padang, Antara Jateng - Jamaah pengikut Tarekat Naqsabandiyah di Padang, Sumatera Barat, mulai puasa Ramadhan 1437 Hijriah, Sabtu.
"Musala kami menetapkan satu Ramadhan hari ini," kata Ummi Elli, salah satu pengikut tarekat itu.
Pada Jumat malam, dia dan pengikut Naqsabandiyah lainnya sudah mulai melaksanakan salat tarawih.
"Kami hanya mengikuti apa yang telah ditetapkan ustadz di musala," kata dia.
Dia mengetahui bahwa kebanyakan umat Islam di Indonesia belum memulai puasa hari ini dan bahwa pemerintah baru akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal ramadhan pada Minggu (5/6).
Namun dia mempercayai perhitungan yang dilakukan oleh kelompok pengajiannya dan memilih mengikuti mereka.
"Tarekat kami memiliki perhitungan tersendiri, kami mempercayainya," kata dia.
Anggota jamaah yang lain, Ujang Komar, mengatakan kelompoknya punya kaidah sendiri dalam menetapkan awal bulan Ramadhan.
"Kami menghitung berdasarkan ilmu perbintangan sehingga perhitungan jatuhnya satu Ramadhan, satu Muharam dan 9 Zulhijah berdasarkan hisab," kata dia.
Namun dia menghormati keputusan umat Islam lain yang belum melaksanakan puasa.
"Memiliki keyakinan berbeda biasa saja, kami menghormati perbedaan tersebut," ujarnya.
Kepala Kementerian Agama Padang Japeri Jarap meminta warga menghormati perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan.
"Musala kami menetapkan satu Ramadhan hari ini," kata Ummi Elli, salah satu pengikut tarekat itu.
Pada Jumat malam, dia dan pengikut Naqsabandiyah lainnya sudah mulai melaksanakan salat tarawih.
"Kami hanya mengikuti apa yang telah ditetapkan ustadz di musala," kata dia.
Dia mengetahui bahwa kebanyakan umat Islam di Indonesia belum memulai puasa hari ini dan bahwa pemerintah baru akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal ramadhan pada Minggu (5/6).
Namun dia mempercayai perhitungan yang dilakukan oleh kelompok pengajiannya dan memilih mengikuti mereka.
"Tarekat kami memiliki perhitungan tersendiri, kami mempercayainya," kata dia.
Anggota jamaah yang lain, Ujang Komar, mengatakan kelompoknya punya kaidah sendiri dalam menetapkan awal bulan Ramadhan.
"Kami menghitung berdasarkan ilmu perbintangan sehingga perhitungan jatuhnya satu Ramadhan, satu Muharam dan 9 Zulhijah berdasarkan hisab," kata dia.
Namun dia menghormati keputusan umat Islam lain yang belum melaksanakan puasa.
"Memiliki keyakinan berbeda biasa saja, kami menghormati perbedaan tersebut," ujarnya.
Kepala Kementerian Agama Padang Japeri Jarap meminta warga menghormati perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017