Erdogan: Pasukan Turki Tewaskan 7.600 Gerilyawan Sejak Juli
Rabu, 8 Juni 2016 11:34 WIB
Presiden Turki Tayyip Erdogan (REUTERS/Kayhan Ozer/Presidential Palace Press Office/Handout via Reuters)
Istanbul, Antara Jateng - Pasukan keamanan Turki menewaskan 7.600 gerilyawan Kurdi sejak 20 Juli 2015, kata Presiden Tayyip Erdogan pada Selasa, mengutip tanggal ketika Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang mengabaikan gencatan senjata dua tahun.
"Organisasi teror itu mengalami kekalahan terbesar dalam sejarah. Mekanisme bom untuk memecah belah bangsa meledak di tangan mereka sendiri," kata Erdogan dalam pidato di televisi seraya mengapresiasi keluarga dari pasukan keamanan yang telah tewas dalam kekerasan itu, sebagian besar di kawasan tenggara Turki yang mayoritas dihuni warga Kurdi.
"Kami akan melanjutkan operasi kami dengan tekad," katanya, seperti dikutip Reuters.
PKK telah melakukan kampanye bersenjata selama puluhan tahun untuk otonomi yang lebih besar di wilayah tenggara yang miskin. Konflik muncul kembali pada Juli lalu setelah proses gencatan senjata dan perdamaian yang dipelopori oleh Erdogan gagal.
(Uu.G003)
"Organisasi teror itu mengalami kekalahan terbesar dalam sejarah. Mekanisme bom untuk memecah belah bangsa meledak di tangan mereka sendiri," kata Erdogan dalam pidato di televisi seraya mengapresiasi keluarga dari pasukan keamanan yang telah tewas dalam kekerasan itu, sebagian besar di kawasan tenggara Turki yang mayoritas dihuni warga Kurdi.
"Kami akan melanjutkan operasi kami dengan tekad," katanya, seperti dikutip Reuters.
PKK telah melakukan kampanye bersenjata selama puluhan tahun untuk otonomi yang lebih besar di wilayah tenggara yang miskin. Konflik muncul kembali pada Juli lalu setelah proses gencatan senjata dan perdamaian yang dipelopori oleh Erdogan gagal.
(Uu.G003)
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Inilah asal sekolah dua pelajar Jateng yang lolos seleksi Paskibraka Nasional 2024
05 July 2024 18:43 WIB
Polres Batang bentuk pasukan respons cepat Power on Hand" Pemilu 2024
24 October 2023 15:41 WIB, 2023
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017