Daging Busuk Ditemukan di Pasar Sokaraja
Jumat, 10 Juni 2016 12:30 WIB
Ilustrasi - Petugas menyita sejumlah daging sapi dan daging ayam yang sudah membusuk dan masih dipasarkan oleh pedagang. (Foto ANTARA)
Banyumas, Antara Jateng - Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menemukan daging sapi busuk yang dijual salah seorang pedagang di Pasar Sokaraja.
Daging busuk yang ditemukan saat pemeriksaan di Pasar Sokaraja, Jumat, selanjutnya disita oleh petugas sedangkan pedagangnya diminta untuk tidak lagi menjual daging busuk.
"Setelah melakukan pemeriksaan di Pasar Sokaraja, ternyata masih ditemukan pedagang yang menjual daging sapi busuk," Kepala Bidang Kesehatan Ternak dan Ikan Dinnakkan Banyumas Dewi Ratnawati.
Menurut dia, daging tersebut diketahui busuk setelah pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap derajat keasaman (pH) untuk mengetahui kualitas daging yang dijual pedagang.
Dari hasil pemeriksaan pH tersebut, kata dia, pihaknya menemukan 1,2 kilogram daging sapi yang diketahui tidak layak konsumsi karena telah busuk.
"Jumlahnya memang tidak seberapa, hanya 1,2 kilogram namun tetap kami sita dan pedagangnya diberi pemahaman supaya tidak lagi menjual daging busuk," katanya.
Lebih lanjut, Dewi mengatakan hingga saat ini, pihaknya belum menemukan adanya daging gelonggongan yang dijual di pasar tradisional Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, hal itu disebabkan permintaan masyarakat terhadap daging sapi pada pekan pertama bulan Ramadhan cenderung menurun.
Kendati demikian, dia mengatakan peredaran daging gelonggongan perlu diantisipasi pada saat menjelang lebaran.
"Biasanya saat menjelang lebaran, permintaan masyarakat terhadap daging sapi melonjak sehingga ada pasokan dari luar daerah. Ini yang harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan ada daging gelonggongan yang masuk pasaran Banyumas," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan meningkatkan pemeriksaan terhadap daging sapi yang dijual di pasar-pasar guna mengantisipasi peredaran daging gelonggongan.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan terus mengedukasi pedagang dan konsumen untuk mengenali ciri-ciri daging gelonggongan.
"Yang perlu diperhatikan dan dipahami, daging gelonggongan akan meneteskan air jika digantung karena sebelum disembelih akan digelontor secara berlebihah guna menambah berat sapi," katanya.
Daging busuk yang ditemukan saat pemeriksaan di Pasar Sokaraja, Jumat, selanjutnya disita oleh petugas sedangkan pedagangnya diminta untuk tidak lagi menjual daging busuk.
"Setelah melakukan pemeriksaan di Pasar Sokaraja, ternyata masih ditemukan pedagang yang menjual daging sapi busuk," Kepala Bidang Kesehatan Ternak dan Ikan Dinnakkan Banyumas Dewi Ratnawati.
Menurut dia, daging tersebut diketahui busuk setelah pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap derajat keasaman (pH) untuk mengetahui kualitas daging yang dijual pedagang.
Dari hasil pemeriksaan pH tersebut, kata dia, pihaknya menemukan 1,2 kilogram daging sapi yang diketahui tidak layak konsumsi karena telah busuk.
"Jumlahnya memang tidak seberapa, hanya 1,2 kilogram namun tetap kami sita dan pedagangnya diberi pemahaman supaya tidak lagi menjual daging busuk," katanya.
Lebih lanjut, Dewi mengatakan hingga saat ini, pihaknya belum menemukan adanya daging gelonggongan yang dijual di pasar tradisional Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, hal itu disebabkan permintaan masyarakat terhadap daging sapi pada pekan pertama bulan Ramadhan cenderung menurun.
Kendati demikian, dia mengatakan peredaran daging gelonggongan perlu diantisipasi pada saat menjelang lebaran.
"Biasanya saat menjelang lebaran, permintaan masyarakat terhadap daging sapi melonjak sehingga ada pasokan dari luar daerah. Ini yang harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan ada daging gelonggongan yang masuk pasaran Banyumas," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan meningkatkan pemeriksaan terhadap daging sapi yang dijual di pasar-pasar guna mengantisipasi peredaran daging gelonggongan.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan terus mengedukasi pedagang dan konsumen untuk mengenali ciri-ciri daging gelonggongan.
"Yang perlu diperhatikan dan dipahami, daging gelonggongan akan meneteskan air jika digantung karena sebelum disembelih akan digelontor secara berlebihah guna menambah berat sapi," katanya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
PT Suzuki Finance digugat ke pengadilan gara-gara 1,5 ton kepiting busuk
24 March 2022 21:52 WIB, 2022