Ukraina Gelar Latihan Militer Gabungan dengan NATO
Selasa, 28 Juni 2016 9:14 WIB
Ilustrasi - Konvoi angkatan bersenjata Ukraina, termasuk kendaraan lapis baja, kendaraan militer, dan meriam, bersiap untuk keluar dari kawasan Debaltseve di Paraskoviyvka, Ukraina timur, Kamis (26/2/2015). (REUTERS/Gleb Garanich)
Kiev, Antara Jateng - Ukraina pada Senin (27/6) meluncurkan latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara anggota NATO saat ketegangan dengan Moksow masih tinggi atas pemberontakan pro-Kremlin di wilayah timur.
Latihan militer tahunan Rapid Trident, digelar di kota Yavoriv, Ukraina sampai 8 Juli, melibatkan sekitar 1.800 tentara dari 14 negara dan berfokus pada "operasi penjagaan perdamaian dan stabilitas," kata militer AS dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina untuk cabang regional, Oleksandr Poronyuk, mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 200 perlengkapan militer, termasuk dua helikopter, akan diguanakan saat latihan tersebut.
Sekitar 300 tentara AS melatih tentara Ukraina sejak April 2015 untuk mendukung mereka dalam perjuangan melawan pemberontak pro-Rusia di wilayah timur negaranya yang dilanda perang.
Pada Senin, juru bicara militer Ukraina Andriy Lysenko mengatakan bahwa seorang tentara tewas dan empat lainnya cedera dalam 24 jam terakhir dalam bentrokan baru dengan pemberontak.
Menteri Pertahanan Ukraina Stepan Poltorak mengatakan pada April bahwa bisa butuh waktu bertahun-tahun untuk mengakhiri konflik tersebut, yang telah merenggut hampir 9.400 nyawa sejak mencuat pada April 2014.
Kiev dan Barat menuduh Rusia memperkuat pemberontak dan mengirim pasukan melintasi perbatasan. Rusia pun berulangkali membantah tuduhan tersebut.
Latihan militer tahunan Rapid Trident, digelar di kota Yavoriv, Ukraina sampai 8 Juli, melibatkan sekitar 1.800 tentara dari 14 negara dan berfokus pada "operasi penjagaan perdamaian dan stabilitas," kata militer AS dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina untuk cabang regional, Oleksandr Poronyuk, mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 200 perlengkapan militer, termasuk dua helikopter, akan diguanakan saat latihan tersebut.
Sekitar 300 tentara AS melatih tentara Ukraina sejak April 2015 untuk mendukung mereka dalam perjuangan melawan pemberontak pro-Rusia di wilayah timur negaranya yang dilanda perang.
Pada Senin, juru bicara militer Ukraina Andriy Lysenko mengatakan bahwa seorang tentara tewas dan empat lainnya cedera dalam 24 jam terakhir dalam bentrokan baru dengan pemberontak.
Menteri Pertahanan Ukraina Stepan Poltorak mengatakan pada April bahwa bisa butuh waktu bertahun-tahun untuk mengakhiri konflik tersebut, yang telah merenggut hampir 9.400 nyawa sejak mencuat pada April 2014.
Kiev dan Barat menuduh Rusia memperkuat pemberontak dan mengirim pasukan melintasi perbatasan. Rusia pun berulangkali membantah tuduhan tersebut.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017