Kotak Hitam EgyptAir Pastikan Ada Asap dalam Pesawat
Kamis, 30 Juni 2016 14:49 WIB
Temuan benda dari pesawat Egyptair tipe Airbus A320 berpenumpang 66 orang dari Paris, Prancis, ke Kairo, Mesir, yang jatuh di Laut Mediterania pada 19 Mei 2016. (Reuters)
Kairo, Antara Jateng - Data dari salah satu kotak hitam pesawat EgyptAir yang celaka menunjukkan bahwa alarm asap dibunyikan di dalam pesawat, sementara jelaga ditemukan pada puing, kata komite investigasi yang dipimpin Mesir pada Rabu (29/6).
Kotak hitam itu diambil dari dasar laut Mediterania setelah pesawat Airbus A320 dengan 66 orang di dalamnya tersebut jatuh ke laut pada 19 Mei saat terbang dari Paris menuju Kairo.
Perangkat itu merekam data penerbangan dari keberangkatan sampai pesawat "berhenti di ketinggian 37.000 kaki (11.250 meter)" menurut pernyataan komite yang dikutip kantor berita AFP.
"Data yang terekam menunjukkan konsistensi dengan pesan ACARS mengenai asap dari toilet dan asap avionik," kata komite itu dua hari setelah perangkat rusak tersebut diperbaiki di Prancis.
Penyelidik sebelumnya mengumumkan bahwa sistem otomatis Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS) di pesawat itu mengirimkan sinyal yang mengindikasikan alarm asap di dalam pesawat diaktifkan sebelum jatuh.
"Beberapa bagian depan pesawat menunjukkan kerusakan akibat suhu tinggi dan jelaga," tambah pernyataan komite.
Perbaikan perekam suara kokpit, kotak hitam kedua, juga sudah dimulai.
Pesawat itu membawa 40 orang Mesir, 15 warga Prancis, dua warga Irak, dua Kanada dan satu penumpang masing-masing dari Aljazair, Belgia, Inggris, Chad, Portugal, Arab Saudi dan Sudan.
Penerjemah: Monalisa
Kotak hitam itu diambil dari dasar laut Mediterania setelah pesawat Airbus A320 dengan 66 orang di dalamnya tersebut jatuh ke laut pada 19 Mei saat terbang dari Paris menuju Kairo.
Perangkat itu merekam data penerbangan dari keberangkatan sampai pesawat "berhenti di ketinggian 37.000 kaki (11.250 meter)" menurut pernyataan komite yang dikutip kantor berita AFP.
"Data yang terekam menunjukkan konsistensi dengan pesan ACARS mengenai asap dari toilet dan asap avionik," kata komite itu dua hari setelah perangkat rusak tersebut diperbaiki di Prancis.
Penyelidik sebelumnya mengumumkan bahwa sistem otomatis Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS) di pesawat itu mengirimkan sinyal yang mengindikasikan alarm asap di dalam pesawat diaktifkan sebelum jatuh.
"Beberapa bagian depan pesawat menunjukkan kerusakan akibat suhu tinggi dan jelaga," tambah pernyataan komite.
Perbaikan perekam suara kokpit, kotak hitam kedua, juga sudah dimulai.
Pesawat itu membawa 40 orang Mesir, 15 warga Prancis, dua warga Irak, dua Kanada dan satu penumpang masing-masing dari Aljazair, Belgia, Inggris, Chad, Portugal, Arab Saudi dan Sudan.
Penerjemah: Monalisa
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pilkada 2024, Agustina berharap masyarakat tak terpengaruh kampanye hitam
27 November 2024 16:02 WIB
Serapan anggaran rendah, Sekretariat DPRD Kabupaten Banyumas dapat bendera hitam
29 July 2024 14:10 WIB
Sengketa dugaan pelanggaran hak cipta Lagu Payung Hitam selesai pascamediasi
16 September 2021 15:04 WIB, 2021
Lebih menguntungkan, pembudi daya maggot di Banyumas bidik pasar lokal
23 March 2021 20:22 WIB, 2021
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017