Jelang Purna tugas, Badrodin Haiti Diwacanakan Pimpin BIN
Jumat, 1 Juli 2016 15:45 WIB
Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Badrodin Haiti, saat menjadi pembicara dalam seminar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/5/2016). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, Antara Jateng - Menjelang masa akhir kepemimpinannya di Kepolisan Indonesia yang dinilai relatif sukses, beredar aspirasi di kalangan masyarakat yang menyuarakan agar Presiden Jokowi menugaskan Jenderal Polisi Badrodin Haiti sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
"Publik melihat kinerja Pak Badroddin sebagai Kapolri memuaskan dalam banyak hal. Hemat kami, sosok beliau masih dibutuhkan bangsa dan sangat tepat bila dimandatkan tugas baru sebagai Kepala BIN," kata Koordinator Pusat Tampung Aspirasi Masyarakat Indonesia (Pustari) HM Arum Sabil di Jakarta, Kamis.
Dalam perbincangan dengan wartawan, Koordinator Pustari juga menyatakan, posisi Kepala BIN mempunyai peran kunci dan sangat strategis dalam menciptakan stabilitas keamanan dalam negeri.
"Tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada Pak Tito Karnavian yang sebentar lagi dipastikan akan menggantikan Pak Badroddin, nantinya keberadaan Pak Badroddin sebagai Kepala BIN adalah partner strategis Pak Tito dalam sinergi antara BIN dan Polri dalam menciptakan stabilitas keamanan nasional," katanya.
Menurut Arum Sabil, dipilihnya Tito Karnavian sebagai Kapolri menggantikan Badroddin yang melompat hingga lima angkatan di Polri merupakan suatu terobosan, apalagi Tito adalah sosok peraih Adi Makayasa Akademi Kepolisian (Akpol), lulusan terbaik di angkatannya.
Tapi terobosan ini sekaligus mempunyai potensi disharmoni di internal kepolisian karena mengusik tradisi senioritas dalam jenjang karier di institusi itu.
Maka, lanjutnya, keberadaan Badroddin sebagai Kepala BIN adalah partner sinergi yang tepat untuk menjamin stabilitas dalam negeri serta bisa menghindari adanya gangguan di saat Kapolri yang baru masih memasuki transisi dan konsolidasi internal.
Menurut Koordinator Pustari, aspirasi yang menginginkan Badroddin menjadi kepala BIN bukan hal yang berlebihan. Harapannya, Presiden Jokowi bisa menjadikan aspirasi tersebut sebagai pertimbangan.
"Sebelumnya, Pak Sutanto yang sukses sebagai Kapolri juga sukses sebagai kepala BIN, dan ini adalah dasar yang kuat buat Pustari mewacanakan Pak Badroddin sebagai kepala BIN karena beliau juga sukses sebagai Kapolri," ujar Arum Sabil.
Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Anggota Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia itu juga mengemukakan, Badroddin adalah figur yang telah teruji kepemimpinannya serta merupakan sosok yang tepat di dunia intelijen.
"Dalam soal penyelesaian konflik sosial, Badroddin dikenal banyak sekali prestasinya, dan itu tidak perlu diragukan lagi. Dia juga sosok pemimpin yang terbuka pada kritik. Tidak reaktif, tetapi teduh serta teguh dalam bersikap," katanya.
Badrodin juga dinilai mempunyai kemampuan membaca suasana kecenderungan sosial dan politik serta hal-hal lain terkait keamanan, tanpa dirinya terbaca oleh pihak lain. "Sisi ini adalah poin plus yang sangat penting sebagai pimpinan di badan intelijen negara," kata dia.
"Publik melihat kinerja Pak Badroddin sebagai Kapolri memuaskan dalam banyak hal. Hemat kami, sosok beliau masih dibutuhkan bangsa dan sangat tepat bila dimandatkan tugas baru sebagai Kepala BIN," kata Koordinator Pusat Tampung Aspirasi Masyarakat Indonesia (Pustari) HM Arum Sabil di Jakarta, Kamis.
Dalam perbincangan dengan wartawan, Koordinator Pustari juga menyatakan, posisi Kepala BIN mempunyai peran kunci dan sangat strategis dalam menciptakan stabilitas keamanan dalam negeri.
"Tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada Pak Tito Karnavian yang sebentar lagi dipastikan akan menggantikan Pak Badroddin, nantinya keberadaan Pak Badroddin sebagai Kepala BIN adalah partner strategis Pak Tito dalam sinergi antara BIN dan Polri dalam menciptakan stabilitas keamanan nasional," katanya.
Menurut Arum Sabil, dipilihnya Tito Karnavian sebagai Kapolri menggantikan Badroddin yang melompat hingga lima angkatan di Polri merupakan suatu terobosan, apalagi Tito adalah sosok peraih Adi Makayasa Akademi Kepolisian (Akpol), lulusan terbaik di angkatannya.
Tapi terobosan ini sekaligus mempunyai potensi disharmoni di internal kepolisian karena mengusik tradisi senioritas dalam jenjang karier di institusi itu.
Maka, lanjutnya, keberadaan Badroddin sebagai Kepala BIN adalah partner sinergi yang tepat untuk menjamin stabilitas dalam negeri serta bisa menghindari adanya gangguan di saat Kapolri yang baru masih memasuki transisi dan konsolidasi internal.
Menurut Koordinator Pustari, aspirasi yang menginginkan Badroddin menjadi kepala BIN bukan hal yang berlebihan. Harapannya, Presiden Jokowi bisa menjadikan aspirasi tersebut sebagai pertimbangan.
"Sebelumnya, Pak Sutanto yang sukses sebagai Kapolri juga sukses sebagai kepala BIN, dan ini adalah dasar yang kuat buat Pustari mewacanakan Pak Badroddin sebagai kepala BIN karena beliau juga sukses sebagai Kapolri," ujar Arum Sabil.
Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Anggota Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia itu juga mengemukakan, Badroddin adalah figur yang telah teruji kepemimpinannya serta merupakan sosok yang tepat di dunia intelijen.
"Dalam soal penyelesaian konflik sosial, Badroddin dikenal banyak sekali prestasinya, dan itu tidak perlu diragukan lagi. Dia juga sosok pemimpin yang terbuka pada kritik. Tidak reaktif, tetapi teduh serta teguh dalam bersikap," katanya.
Badrodin juga dinilai mempunyai kemampuan membaca suasana kecenderungan sosial dan politik serta hal-hal lain terkait keamanan, tanpa dirinya terbaca oleh pihak lain. "Sisi ini adalah poin plus yang sangat penting sebagai pimpinan di badan intelijen negara," kata dia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Sukses berdayakan TKI purna-eks ABK, Kilang Cilacap borong penghargaan internasional
05 May 2024 10:50 WIB
Pemkot Pekalongan serahkan tunjangan hari tua kepada ASN purnatugas
26 November 2021 20:34 WIB, 2021
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017