PKS Kutuk Bom Bunuh Diri di Medinah
Rabu, 6 Juli 2016 2:48 WIB
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Jazuli Juwaini (ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta, Antara Jateng - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Jazuli Juwaini mengutuk keras aksi terorisme dengan tiga ledakan bom yang terjadi dalam sehari di Saudi Arabia kemarin.
"Aksi terorisme itu yang sudah berani mengancam kota suci umat Islam Medinah," katanya di Jakarta, Selasa.
Ledakan terakhir bom bunuh diri itu terjadi di Madinah Al-Munawwarah tidak berapa jauh dari Mesjid Nabawi dan menewaskan empat orang petugas keamanan setempat.
Jazuli menegaskan ancaman terorisme yang berani masuk kota suci umat Islam itu semakin menguatkan bahwa terorisme adalah musuh Islam dan kemanusiaan, musuh kedamaian dan ketenteraman bagi dunia.
Dia menegaskan bahwa teroris tidak punya agama, ideologi mereka antikemapanan dan menebar ketakutan, bahkan kota suci umat Islam tidak luput dari serangan mereka.
"Kejadian ini harus semakin memperkuat persatuan negara-negara Islam dan dunia untuk melawan terorisme," ujarnya lagi.
Menurut dia, otoritas dunia harus mengambil langkah-langkah terukur untuk menghentikan aksi terorisme ini.
"Saya mengucapkan simpati dan belasungkawa mendalam kepada Pemerintah Saudi Arabia dan berharap keadaan dapat segera ditangani, pelaku berikut master mind-nya dapat diidentifikasi dan ditindak, dan keamanan dapat segera dipulihkan," katanya lagi.
Menurut dia, ancaman terorisme makin menjadi di berbagai negara, seperti beberapa bulan yang lalu bom mengguncang Prancis dan Brussel, Belgia.
Dia menegaskan, rakyat Indonesia mengutuk keras perilaku tidak beradab ini dan menyerukan persatuan dunia khususnya dunia Islam untuk melawan semua aksi terorisme di belahan bumi mana pun.
"Aksi terorisme itu yang sudah berani mengancam kota suci umat Islam Medinah," katanya di Jakarta, Selasa.
Ledakan terakhir bom bunuh diri itu terjadi di Madinah Al-Munawwarah tidak berapa jauh dari Mesjid Nabawi dan menewaskan empat orang petugas keamanan setempat.
Jazuli menegaskan ancaman terorisme yang berani masuk kota suci umat Islam itu semakin menguatkan bahwa terorisme adalah musuh Islam dan kemanusiaan, musuh kedamaian dan ketenteraman bagi dunia.
Dia menegaskan bahwa teroris tidak punya agama, ideologi mereka antikemapanan dan menebar ketakutan, bahkan kota suci umat Islam tidak luput dari serangan mereka.
"Kejadian ini harus semakin memperkuat persatuan negara-negara Islam dan dunia untuk melawan terorisme," ujarnya lagi.
Menurut dia, otoritas dunia harus mengambil langkah-langkah terukur untuk menghentikan aksi terorisme ini.
"Saya mengucapkan simpati dan belasungkawa mendalam kepada Pemerintah Saudi Arabia dan berharap keadaan dapat segera ditangani, pelaku berikut master mind-nya dapat diidentifikasi dan ditindak, dan keamanan dapat segera dipulihkan," katanya lagi.
Menurut dia, ancaman terorisme makin menjadi di berbagai negara, seperti beberapa bulan yang lalu bom mengguncang Prancis dan Brussel, Belgia.
Dia menegaskan, rakyat Indonesia mengutuk keras perilaku tidak beradab ini dan menyerukan persatuan dunia khususnya dunia Islam untuk melawan semua aksi terorisme di belahan bumi mana pun.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017