Arya Bocah Super Gemuk dipenuhi Pendidikannya Selama Perawatan
Selasa, 12 Juli 2016 15:25 WIB
Sejumlah tim dokter membawa Arya Permana (10), anak dengan 'Severe Obesity' atau Kegemukan yang amat sangat untuk dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Senin (11/7/2016). Arya Permana, yang berasal dari Kabupaten Karawang,
Bandung, Antara Jateng - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat menyediakan seorang guru khusus untuk memenuhi hak pendidikan Arya Permana (10) bocah asal Kabupaten Karawang yang menderita obesitas dengan bobot 190 kg.
"Jadi kemarin saya konsultasi dengan Dinas Pendidikan Jabar, mereka punya layanan pendidikan khusus yang memberikan hak pengajaran untuk anak-anak dengan situasi tertentu, termasuk anak yang dalam gangguan kesehatan tidak bisa bersekolah normal karena dirawat," kata Ketua P2TP2A Jawa Barat Netty Heryawan, di Bandung, Selasa.
Menurut dia, keputusan untuk menghadirkan guru ke tempat Arya Permana di rawat tercetus setelah dirinya mengunjungi langsung bocah tersebut pada Senin (11/7).
Netty mengatakan, mulai hari ini seorang guru akan datang langsung ke ruang di mana Arya dirawat untuk memberikan tutorial sejumlah mata pelajaran agar pendidikan anak tersebut bisa terpenuhi.
"Kita akan sesuai dengan kebutuhan si anak, jadi selama di RSHS Bandung maka Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan Pemkot Bandung. Kita yang memfasilitasinya untuk menghadirkan tutor ke rumah sakit. Jadi nanti ketika pulang ke rumahnya Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang yang melanjutkan," kata Netty.
Ia mengatakan tutorial yang diberikan oleh guru tersebut juga bertujuan untuk menyemangati Arya Permana agar bisa semangat menjalani terapi yang diberikan oleh dokter dari RSHS Bandung.
"Saya katakan salah satu target utama dari tutor ini adalah memberikan semangat kepada si anak untuk semangat selama diterapi karena terapinya ini kan membutuhkan kesabaran. Jadi kita mencoba menghadirkan tutoril dengan kemampuan pedagogik," ujarnya.
Dirinya berharap selama dua pekan didampingi guru di RSHS Bandung maka semangat belajar Arya Permana bisa tetap terjaga karena pada dasarnya bocah obesitas tersebut termasuk anak pintar dan cerdas.
"Kemarin saya berikan permainan edukatif dan dia ternyata sangat semangat dan terampil. Saya berharap, kalau konseling ini bisa berhasil maka hasilnya bisa lebih maksimal," kata dia.
Selain itu, dirinya juga sempat berdialog langsung dengan Arya Permana . "Saya tanya, Arya hobinya apa, dia bilang main bola. Pokoknya dia anak cerdas, terampil dan semangat belajarnya tinggi," kata dia.
Keberadaan Arya ini makin mengemuka setelah dia tiba di RS Hasan Sadikin, Bandung, Senin (11/7) siang. Dia dijadwalkan menjalani perawatan khusus untuk mengatasi kegemukan badannya itu selama dua pekan di rumah sakit tersebut.
Bocah kelas 4 SD ini datang didampingi orangtuanya, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, dan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Alma Lucyati.
Saat ini, anak bungsu dari pasangan Ade Somantri dan Rokayah ini menempati sebuah ruangan di Lantai II Gedung Kemuning Ruang Kenanga RSHS Bandung.
"Jadi kemarin saya konsultasi dengan Dinas Pendidikan Jabar, mereka punya layanan pendidikan khusus yang memberikan hak pengajaran untuk anak-anak dengan situasi tertentu, termasuk anak yang dalam gangguan kesehatan tidak bisa bersekolah normal karena dirawat," kata Ketua P2TP2A Jawa Barat Netty Heryawan, di Bandung, Selasa.
Menurut dia, keputusan untuk menghadirkan guru ke tempat Arya Permana di rawat tercetus setelah dirinya mengunjungi langsung bocah tersebut pada Senin (11/7).
Netty mengatakan, mulai hari ini seorang guru akan datang langsung ke ruang di mana Arya dirawat untuk memberikan tutorial sejumlah mata pelajaran agar pendidikan anak tersebut bisa terpenuhi.
"Kita akan sesuai dengan kebutuhan si anak, jadi selama di RSHS Bandung maka Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan Pemkot Bandung. Kita yang memfasilitasinya untuk menghadirkan tutor ke rumah sakit. Jadi nanti ketika pulang ke rumahnya Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang yang melanjutkan," kata Netty.
Ia mengatakan tutorial yang diberikan oleh guru tersebut juga bertujuan untuk menyemangati Arya Permana agar bisa semangat menjalani terapi yang diberikan oleh dokter dari RSHS Bandung.
"Saya katakan salah satu target utama dari tutor ini adalah memberikan semangat kepada si anak untuk semangat selama diterapi karena terapinya ini kan membutuhkan kesabaran. Jadi kita mencoba menghadirkan tutoril dengan kemampuan pedagogik," ujarnya.
Dirinya berharap selama dua pekan didampingi guru di RSHS Bandung maka semangat belajar Arya Permana bisa tetap terjaga karena pada dasarnya bocah obesitas tersebut termasuk anak pintar dan cerdas.
"Kemarin saya berikan permainan edukatif dan dia ternyata sangat semangat dan terampil. Saya berharap, kalau konseling ini bisa berhasil maka hasilnya bisa lebih maksimal," kata dia.
Selain itu, dirinya juga sempat berdialog langsung dengan Arya Permana . "Saya tanya, Arya hobinya apa, dia bilang main bola. Pokoknya dia anak cerdas, terampil dan semangat belajarnya tinggi," kata dia.
Keberadaan Arya ini makin mengemuka setelah dia tiba di RS Hasan Sadikin, Bandung, Senin (11/7) siang. Dia dijadwalkan menjalani perawatan khusus untuk mengatasi kegemukan badannya itu selama dua pekan di rumah sakit tersebut.
Bocah kelas 4 SD ini datang didampingi orangtuanya, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, dan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Alma Lucyati.
Saat ini, anak bungsu dari pasangan Ade Somantri dan Rokayah ini menempati sebuah ruangan di Lantai II Gedung Kemuning Ruang Kenanga RSHS Bandung.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Tubuh bocah SD hanyut di Sungai Wonotingal terapung di perairan Kendal
13 January 2024 17:06 WIB, 2024
Kapolsek Tengaran jelaskan pengamanan dua bocah bermotor asal Sampang tujuan Jakarta
22 November 2023 12:55 WIB, 2023
Terpopuler - Kesehatan
Lihat Juga
Kemenkes Prioritaskan Kasus Kanker Payudara dan Serviks yang Banyak Diidap Perempuan
01 February 2017 14:42 WIB, 2017
Menkes: Konsumsi Buah Sayur Lokal Penting dalam Mewujudkan Gizi Seimbang
25 January 2017 15:32 WIB, 2017
Menko PMK Akui Layanan BPJS Kesehatan lebih Maju dibanding awal 2014
25 January 2017 12:32 WIB, 2017
Penelitian: Orang yang tinggal dekat Jalan Raya Berisiko Mengidap Demensia
05 January 2017 11:08 WIB, 2017
Presiden Minta Bayi yang masih dalam Kandungan Penting diberi Protein dan Gizi Cukup
05 December 2016 16:26 WIB, 2016