Wapres Jusuf Kalla Bertemu Presiden Mongolia
Jumat, 15 Juli 2016 7:15 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Embong Salampessy)
Beijing, Antara Jateng - Wakil Pesiden RI Jusuf Kalla mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Mongolia Tsakhia Elbegdorj, membahas penguatan hubungan serta kerja sama kedua negara, di Mongolia, Kamis malam waktu setempat.
Wapres yang didampingi antara lain Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir dan Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo tersebut, menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo serta ucapan selamat atas penyelengaraan KTT Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-11, di Mongolia, demikian keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Beijing, yang diterima Antara Beijing, Jumat.
Wapres RI juga menekankan pentingnya kedua negara meningkatkan hubungan kerja sama, terutama di bidang perdagangan dan ekonomi. Hal tersebut mengingat tahun ini merupakan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik RI-Mongolia.
Terletak di antara Rusia dan Tiongkok, negara berpenduduk 3 juta jiwa ini mempunyai pertumbuhan ekonomi yang positif, didukung oleh sektor pertambangan dan energinya.
Mongolia juga semakin dikenal dengan hasil pertaniannya, yang telah berhasil mengekspor daging sapi dan kambing yang cukup menguntungkan. Pemerintahan Mongolia yang demokratis sangat aktif dalam mendorong isu-isu demokrasi dan HAM di forum-forum internasional, termasuk dengan menjadi peserta reguler dalam pertemuan tahunan Bali Democracy Forum di Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia dan Mongolia menyepakati penguatan hubungan bilateral Indonesia-Mongolia dalam enam prioritas bidang kerja sama, antara lain bidang pemajuan demokrasi, HAM, tata kelola pemerintahan dan peraturan perundang-undangan, pertahanan dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, pertambangan, pertanian, sosial budaya, serta kerja sama regional dan global.
Hubungan diplomatik Indonesia dan Mongolia yang telah dimulai sejak 21 Desember 1956.
KTT ASEM
Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla beserta delegasi telah tiba di Bandara Chinggis Khan, Ulaanbaatar, Mongolia, pada pukul 19:05 waktu setempat.
Kunjungan Wapres RI ke Mongolia tersebut dalam rangka menghadiri KTT Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-11, yang tahun ini bertemakan 20 Years of ASEM: Partnership for the Future through Connectivity.
Wapres RI, yang didampingi oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla, beserta Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir serta beberapa staf ahli dan staf khusus Wapres RI.
Kehadiran Wapres RI di KTT ASEM ke-11 juga akan dimanfaatkan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin negara sahabat, termasuk Presiden Mongolia, Tsakhia Elbegdorj.
KTT ASEM ke-11, pertemuan akan membahas mengenai upaya pengembangan kerja sama konkret di ketiga pilar utama kemitraan ASEM, yaitu politik, ekonomi, serta sosial, budaya dan pendidikan. Pertemuan juga akan membahas berbagai perkembangan situasi di kedua kawasan, termasuk yang terkait dengan stabilitas dan keamanan.
Sedangkan isu konektivitas menjadi tema utama pertemuan, melihat perkembangan pesat kerja sama antara negara-negara di Asia dan mitranya di Eropa.
ASEM merupakan mekanisme dialog dan kerja sama yang saat ini beranggotakan 51 negara dari Asia dan Eropa serta 2 organisasi regional, yaitu ASEAN dan Uni Eropa.
KTT ASEM diselenggarakan setiap 2 tahun, bertempat di negara Asia dan Eropa secara bergantian. KTT ASEM pertama diselenggarakan di Bangkok, Thailand, sementara pada tahun 2014 KTT ASEM diselenggarakan di Milan, Italia.
Wapres yang didampingi antara lain Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir dan Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo tersebut, menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo serta ucapan selamat atas penyelengaraan KTT Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-11, di Mongolia, demikian keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Beijing, yang diterima Antara Beijing, Jumat.
Wapres RI juga menekankan pentingnya kedua negara meningkatkan hubungan kerja sama, terutama di bidang perdagangan dan ekonomi. Hal tersebut mengingat tahun ini merupakan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik RI-Mongolia.
Terletak di antara Rusia dan Tiongkok, negara berpenduduk 3 juta jiwa ini mempunyai pertumbuhan ekonomi yang positif, didukung oleh sektor pertambangan dan energinya.
Mongolia juga semakin dikenal dengan hasil pertaniannya, yang telah berhasil mengekspor daging sapi dan kambing yang cukup menguntungkan. Pemerintahan Mongolia yang demokratis sangat aktif dalam mendorong isu-isu demokrasi dan HAM di forum-forum internasional, termasuk dengan menjadi peserta reguler dalam pertemuan tahunan Bali Democracy Forum di Indonesia.
Sebelumnya, Indonesia dan Mongolia menyepakati penguatan hubungan bilateral Indonesia-Mongolia dalam enam prioritas bidang kerja sama, antara lain bidang pemajuan demokrasi, HAM, tata kelola pemerintahan dan peraturan perundang-undangan, pertahanan dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, pertambangan, pertanian, sosial budaya, serta kerja sama regional dan global.
Hubungan diplomatik Indonesia dan Mongolia yang telah dimulai sejak 21 Desember 1956.
KTT ASEM
Wakil Presiden RI, Muhammad Jusuf Kalla beserta delegasi telah tiba di Bandara Chinggis Khan, Ulaanbaatar, Mongolia, pada pukul 19:05 waktu setempat.
Kunjungan Wapres RI ke Mongolia tersebut dalam rangka menghadiri KTT Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-11, yang tahun ini bertemakan 20 Years of ASEM: Partnership for the Future through Connectivity.
Wapres RI, yang didampingi oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla, beserta Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir serta beberapa staf ahli dan staf khusus Wapres RI.
Kehadiran Wapres RI di KTT ASEM ke-11 juga akan dimanfaatkan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin negara sahabat, termasuk Presiden Mongolia, Tsakhia Elbegdorj.
KTT ASEM ke-11, pertemuan akan membahas mengenai upaya pengembangan kerja sama konkret di ketiga pilar utama kemitraan ASEM, yaitu politik, ekonomi, serta sosial, budaya dan pendidikan. Pertemuan juga akan membahas berbagai perkembangan situasi di kedua kawasan, termasuk yang terkait dengan stabilitas dan keamanan.
Sedangkan isu konektivitas menjadi tema utama pertemuan, melihat perkembangan pesat kerja sama antara negara-negara di Asia dan mitranya di Eropa.
ASEM merupakan mekanisme dialog dan kerja sama yang saat ini beranggotakan 51 negara dari Asia dan Eropa serta 2 organisasi regional, yaitu ASEAN dan Uni Eropa.
KTT ASEM diselenggarakan setiap 2 tahun, bertempat di negara Asia dan Eropa secara bergantian. KTT ASEM pertama diselenggarakan di Bangkok, Thailand, sementara pada tahun 2014 KTT ASEM diselenggarakan di Milan, Italia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jusuf Kalla dukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin
20 December 2023 8:55 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017