Kelompok pro Gulen Sangkal terlibat Percobaan Kudeta Turki
Sabtu, 16 Juli 2016 11:09 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (REUTERS/Prime Minister's Press Office/Kayhan Ozer/Handout)
Jakarta, Antara Jateng - Sebuah kelompok berbasis di Amerika Serikat yang memiliki kedekatan dengan ulama Turki Fethullah Gulen menyangkal keterlibatan dalam percobaan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang terjadi pada Jumat (15/7) petang hingga Sabtu dini hari waktu Turki.
"Kami mengutuk bentuk intervensi apapun dari tentara terhadap politik domestik Turki," kata kelompok Alliance for Shared Values dalam pernyataan resmi mereka.
"Komentar dari lingkaran pro-Erdogan tentang pergerakan tersebut sama sekali tidak bisa dipertanggung jawabkan," demikian pernyataan tersebut.
Sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Menteri Peradilan Turki Bekir Bozdag mengatakan bahwa kelompok pro Gulen, ulama yang kini menetap di negara bagian Pennsylvania, AS, terlibat dalam percobaan kudeta tersebut, demikian Reuters.
"Kami mengutuk bentuk intervensi apapun dari tentara terhadap politik domestik Turki," kata kelompok Alliance for Shared Values dalam pernyataan resmi mereka.
"Komentar dari lingkaran pro-Erdogan tentang pergerakan tersebut sama sekali tidak bisa dipertanggung jawabkan," demikian pernyataan tersebut.
Sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Menteri Peradilan Turki Bekir Bozdag mengatakan bahwa kelompok pro Gulen, ulama yang kini menetap di negara bagian Pennsylvania, AS, terlibat dalam percobaan kudeta tersebut, demikian Reuters.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemkab Kudus luncurkan empat inovasi unggulan atasi tantangan daerah
16 November 2023 8:31 WIB, 2023
Pro-lingkungan, UIN Walisongo bungkus 1.200 daging kurban dengan besek bambu
01 July 2023 9:42 WIB, 2023
Pendaftaran calon DPRD dan DPD, Bawaslu Jateng pro aktif lakukan pengawasan
01 May 2023 18:49 WIB, 2023
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017