Turki Blokir Siaran WikiLeaks Soal Surel Partai Berkuasa
Kamis, 21 Juli 2016 12:34 WIB
Pendiri WikiLeaks Julian Assange saat memberikan keterangan pers di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris, Senin (18/8/14). (REUTERS/John Stillwell/Pool)
London, Antara Jateng - Situs WikiLeaks merilis hampir 300.000 surel yang berhubungan dengan partai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, AKP, dan Turki langsung memblokir aksesnya pada Rabu (20/7).
Seorang pejabat Turki mengatakan situs WikiLeaks diblokir "karena pelanggaran privasi dan publikasi data yang diperoleh secara ilegal."
WikiLeaks menyatakan surel itu berasal dari domain web akparti.org.tr dan umumnya berhubungan dengan masalah dunia dan bukan "masalah internal paling sensitif."
Mereka menyebut surel-surel dari tahun 2010 sampai 6 Juli 2016 itu diperoleh sebelum upaya kudeta pada 16 Juli.
"WikiLeaks memajukan jadwal publikasinya sebagai respons atas pembersihan pemerintah pascakudeta," kata situs itu dalam sebuah pernyataan.
Menurut WikiLeaks, sumber surel-surel tersebut "tidak berhubungan dengan elemen-elemen di balik upaya kudeta, atau dengan partai politik lawan atau pemerintah."
Upaya kudeta yang menewaskan lebih dari 300 orang Jumat pekan lalu mewakili ancaman paling serius selama 13 tahun Erdogan memimpin Turki.
Puluhan ribu orang, termasuk tentara, polisi, hakim dan guru, sejak itu ditahan atau dipecat dalam upaya pembersihan yang dilakukan pemerintah.
WikiLeaks yang dibentuk 2006 dan diluncurkan setahun kemudian oleh bekas peretas Australia Julian Assange mengemuka tahun 2010 ketika merilis video helikopter Amerika Serikat menyerang Baghdad yang menewaskan dua staf Reuters.
Tahun itu mereka juga merilis puluhan ribu domuken militer Amerika Serikat yang terkait dengan perang Afghanistan dan Irak, merinci kasus-kasus kekerasan, penyiksaan, dan kematian warga sipil.
Mereka kemudian membocorkan 250.000 kabel diplomatik dari Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Seorang pejabat Turki mengatakan situs WikiLeaks diblokir "karena pelanggaran privasi dan publikasi data yang diperoleh secara ilegal."
WikiLeaks menyatakan surel itu berasal dari domain web akparti.org.tr dan umumnya berhubungan dengan masalah dunia dan bukan "masalah internal paling sensitif."
Mereka menyebut surel-surel dari tahun 2010 sampai 6 Juli 2016 itu diperoleh sebelum upaya kudeta pada 16 Juli.
"WikiLeaks memajukan jadwal publikasinya sebagai respons atas pembersihan pemerintah pascakudeta," kata situs itu dalam sebuah pernyataan.
Menurut WikiLeaks, sumber surel-surel tersebut "tidak berhubungan dengan elemen-elemen di balik upaya kudeta, atau dengan partai politik lawan atau pemerintah."
Upaya kudeta yang menewaskan lebih dari 300 orang Jumat pekan lalu mewakili ancaman paling serius selama 13 tahun Erdogan memimpin Turki.
Puluhan ribu orang, termasuk tentara, polisi, hakim dan guru, sejak itu ditahan atau dipecat dalam upaya pembersihan yang dilakukan pemerintah.
WikiLeaks yang dibentuk 2006 dan diluncurkan setahun kemudian oleh bekas peretas Australia Julian Assange mengemuka tahun 2010 ketika merilis video helikopter Amerika Serikat menyerang Baghdad yang menewaskan dua staf Reuters.
Tahun itu mereka juga merilis puluhan ribu domuken militer Amerika Serikat yang terkait dengan perang Afghanistan dan Irak, merinci kasus-kasus kekerasan, penyiksaan, dan kematian warga sipil.
Mereka kemudian membocorkan 250.000 kabel diplomatik dari Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bappebti blokir 1.075 domain situs web berentitas ilegal bidang perdagangan berjangka komoditi
07 July 2023 9:45 WIB, 2023
Pakar : Google, Facebook, dan Twitter terancam diblokir tunjukkan ketegasan pemerintah
18 July 2022 13:16 WIB, 2022
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017