Ade Komaruddin: Sebagai Menteri Selayaknya Paham Soal Politik
Rabu, 27 Juli 2016 7:04 WIB
Ade Komarudin (ANTARA News/ Lia Wanadriani Santosa)
Jakarta, Antara Jateng - Selaku pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ade Komaruddin atau Akom, mengaku paling sulit jika harus memberi teguran pada tokoh-tokoh tertentu.
"Yang paling suka pahit itu kalau rekomendasinya saya harus "menggodok" orang atau tokoh. Misalnya saya harus menulis surat pada Presiden, merekomendasikan seorang menteri untuk diberikan teguran," kata Akom di sela pertemuan dengan Ketua Ombudsman RI (OKI) dan rombongan di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.
Padahal, lanjut dia, rekomendasi yang harus dijalankannya merupakan hasil keputusan dari alat kelengkapan dewan (AKD).
"Itu hasil keputusan alat kelengkapan," tutur dia. Akom tergelitik dengan curahan hati para menteri yang mengaku kesulitan saat berhadapan dengan para anggota dewan.
Menurut dia, sebagai menteri selayaknya paham soal politik.
"Ada beberapa menteri (mengaku) kesusahan menghadapi anggota dewan. Itu karena mereka tidak tahu politik. Dia harus mengerti politik. Tidak boleh buta politik. Dia lupa sudah menjabat jabatan politik," kata politisi partai Golkar itu.
"Yang paling suka pahit itu kalau rekomendasinya saya harus "menggodok" orang atau tokoh. Misalnya saya harus menulis surat pada Presiden, merekomendasikan seorang menteri untuk diberikan teguran," kata Akom di sela pertemuan dengan Ketua Ombudsman RI (OKI) dan rombongan di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.
Padahal, lanjut dia, rekomendasi yang harus dijalankannya merupakan hasil keputusan dari alat kelengkapan dewan (AKD).
"Itu hasil keputusan alat kelengkapan," tutur dia. Akom tergelitik dengan curahan hati para menteri yang mengaku kesulitan saat berhadapan dengan para anggota dewan.
Menurut dia, sebagai menteri selayaknya paham soal politik.
"Ada beberapa menteri (mengaku) kesusahan menghadapi anggota dewan. Itu karena mereka tidak tahu politik. Dia harus mengerti politik. Tidak boleh buta politik. Dia lupa sudah menjabat jabatan politik," kata politisi partai Golkar itu.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017