Akom Harap Perbaikan Tata Niaga Vaksin dan Obat, Pelaku Diproses Hukum
Kamis, 28 Juli 2016 16:10 WIB
Ketua DPR Ade Komarudin (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, Antara Jateng - Ketua DPR RI Ade Komarudin menyoroti penanganan kasus vaksin palsu dan meminta pemerintah untuk mengambil langkah-langkah sehingga kasus serupa tidak terjadi lagi.
"Terkait 14 rumah sakit pelayanan kesehatan yang terlibat penggunaan vaksin palsu, DPR RI berharap ditindaklanjuti dan mengharapkan perbaikan tata niaga vaksin dan obat," kata Ketua DPR RI.
Ade Komarudin meminta dilakukan pengawasan yang ketat dan juga para pelaku upaya pemalsuan vaksin menjalani proses hukum.
Upaya preventif pemerintah, kata Ade sangat diperlukan sehingga kasus serupa tidak terjadi lagi.
DPR RI, kata Ade, juga mengapresiasi langkah pemerintah melakukan vaksin ulang bagi anak-anak yang diduga mendapatkan vaksin palsu.
Tim Pengawas
Dalam Rapat Paripurna yang berlangsung Kamis siang tersebut, juga diputuskan pembentukan tim pengawas kasus vaksin palsu yang beranggotakan 25 orang.
Sejumlah anggota DPR RI yang masuk dalam tim tersebut antara lain Dede Yusuf, Imam Suroso, Eddy Kusuma Wijaya, Alex Indra Lukman dan Abidin Fikri.
Tim tersebut diharapkan bisa bekerja mengawasi upaya penanganan kasus vaksin palsu.
"Terkait 14 rumah sakit pelayanan kesehatan yang terlibat penggunaan vaksin palsu, DPR RI berharap ditindaklanjuti dan mengharapkan perbaikan tata niaga vaksin dan obat," kata Ketua DPR RI.
Ade Komarudin meminta dilakukan pengawasan yang ketat dan juga para pelaku upaya pemalsuan vaksin menjalani proses hukum.
Upaya preventif pemerintah, kata Ade sangat diperlukan sehingga kasus serupa tidak terjadi lagi.
DPR RI, kata Ade, juga mengapresiasi langkah pemerintah melakukan vaksin ulang bagi anak-anak yang diduga mendapatkan vaksin palsu.
Tim Pengawas
Dalam Rapat Paripurna yang berlangsung Kamis siang tersebut, juga diputuskan pembentukan tim pengawas kasus vaksin palsu yang beranggotakan 25 orang.
Sejumlah anggota DPR RI yang masuk dalam tim tersebut antara lain Dede Yusuf, Imam Suroso, Eddy Kusuma Wijaya, Alex Indra Lukman dan Abidin Fikri.
Tim tersebut diharapkan bisa bekerja mengawasi upaya penanganan kasus vaksin palsu.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jelang pelantikan Presiden dan Wapres RI, PPM harap dapat perkuat sinergi dengan Pemerintah
14 October 2024 18:01 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017