Pramono Anung: Presiden Jokowi Yakin Kabinet Barunya Akan Solid
Sabtu, 30 Juli 2016 8:12 WIB
Sekretaris Kabinet Pramono Anung (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, Antara Jateng - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini kabinet barunya akan semakin solid setelah dilakukannya perombakan kabinet pada 27 Juli 2016.
"Yang pertama tentunya kalau dilihat dari soliditas yang ada, kebetulan latar belakang dan sebagainya saya, Presiden meyakini bahwa ini pasti akan solid," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan hal itu diyakini apalagi karena proses untuk pergantian tersebut dipimpin secara langsung oleh Presiden, Wakil Presiden, Menteri Sekretaris Negara, dan Sekretaris Kabinet yang terlibat dari mulai proses pemanggilan dan sebagainya.
Dengan begitu, Istana kemudian meyakini kabinet akan solid, karena betul-betul pilihan Presiden dan Wakil Presiden.
"Kami hanya secara administratif saja menjalankan," katanya.
Mengenai tantangan ke depan, kata dia, yang paling utama tentunya adalah persoalan ekonomi dunia yang sedang mengalami perlambatan.
"Maka kemudian kenapa dipilih orang-orang yang sudah tidak perlu lagi melakukan penyesuaian untuk bekerja di tim ekonominya," katanya.
Ia mencontohkan, kalau dilihat saat ini baik yang berlatar belakang profesional maupun yang berlatar belakang dari partai politik secara keseluruhan adalah orang-orang yang sudah terbiasa bekerja secara profesional di bidangnya masing-masing.
Dan harapan itu kata Pramono, dengan tim ekonomi yang baru di bawah koordinasi Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkeu Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri ESDM Arcandra Tahar, dan Menhub Budi Karya dan beberapa wajah baru yang lain.
"Mudah-mudahan koordinasi ini akan lebih gampang," katanya.
Pramono menegaskan, Presiden dan Wapres ingin agar kinerja pemerintahan berjalan dengan cepat sehingga tidak ada alasan lagi untuk penyesuaian.
Oleh karena itu, setelah menteri-menteri baru dilantik agenda pertama justru bukan serah terima jabatan melainkan sidang kabinet paripurna.
"Presiden langsung memberikan arahan kepada menteri-menteri baru apa yang harus dilakukan karena sudah tidak ada lagi waktu yang katakanlah menteri untuk belajar," kata Pramono.
"Yang pertama tentunya kalau dilihat dari soliditas yang ada, kebetulan latar belakang dan sebagainya saya, Presiden meyakini bahwa ini pasti akan solid," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan hal itu diyakini apalagi karena proses untuk pergantian tersebut dipimpin secara langsung oleh Presiden, Wakil Presiden, Menteri Sekretaris Negara, dan Sekretaris Kabinet yang terlibat dari mulai proses pemanggilan dan sebagainya.
Dengan begitu, Istana kemudian meyakini kabinet akan solid, karena betul-betul pilihan Presiden dan Wakil Presiden.
"Kami hanya secara administratif saja menjalankan," katanya.
Mengenai tantangan ke depan, kata dia, yang paling utama tentunya adalah persoalan ekonomi dunia yang sedang mengalami perlambatan.
"Maka kemudian kenapa dipilih orang-orang yang sudah tidak perlu lagi melakukan penyesuaian untuk bekerja di tim ekonominya," katanya.
Ia mencontohkan, kalau dilihat saat ini baik yang berlatar belakang profesional maupun yang berlatar belakang dari partai politik secara keseluruhan adalah orang-orang yang sudah terbiasa bekerja secara profesional di bidangnya masing-masing.
Dan harapan itu kata Pramono, dengan tim ekonomi yang baru di bawah koordinasi Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkeu Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri ESDM Arcandra Tahar, dan Menhub Budi Karya dan beberapa wajah baru yang lain.
"Mudah-mudahan koordinasi ini akan lebih gampang," katanya.
Pramono menegaskan, Presiden dan Wapres ingin agar kinerja pemerintahan berjalan dengan cepat sehingga tidak ada alasan lagi untuk penyesuaian.
Oleh karena itu, setelah menteri-menteri baru dilantik agenda pertama justru bukan serah terima jabatan melainkan sidang kabinet paripurna.
"Presiden langsung memberikan arahan kepada menteri-menteri baru apa yang harus dilakukan karena sudah tidak ada lagi waktu yang katakanlah menteri untuk belajar," kata Pramono.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017