Tas Pokemon Produk Solo Diminati
Kamis, 4 Agustus 2016 20:21 WIB
Perajin tas, Farissa Widya menyelesaikan tas karakter kartun pokemon di Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/8). Kerajinan tas karakter berbahan kain bulu tersebut diproduksi mengikuti perkembangan tren karakter kartun yang sedang ramai di masyarak
Solo, Antara Jateng - Kerajinan ekonomi kreatif terus berkembang salah satunya yang sedang ngetren, tas karakter Pokemon asal Kampung Sanggrahan Keluarahan Purwosari Kecamatan Laweyan Solo, banyak dimintai konsumen.
Farissa Widya Asrini (30) salah satu perajin warga RT 05 RW 05 Sanggrahan Laweyan Solo, Kamis, mengatakan, pihaknya berawal dari hobi membuat kerajinan tas dan sejumlah baju kemudian berkembang menjadi bisnis yang menjanjikan.
Menurut Farissa, dirinya menggeluti kerajinan tas bergambar karakter pokemon tersebut pertama hanya untuk kalangan keluarga dan teman, ternyata produksinya kini banyak diminati konsumen dari berbagai daerah di Indonesia.
"Tas karakter pokemon ini, banyak mendapat pesanan dari Sulawesi, Kalimantan Timur, Jakarta, Semarang, dan tentunya di wilayah Keresidenan Surakarta," kata Farisaa yang mengaku menggeluti bisnis ini, sejak 2006 hingga sekarang.
Menurut dia, dengan bahan baku utama kain boneka dan planet mampu menghasilakn karya seni yang luar biasanya memiliki nilai jual yang cukup lumayan.
"Kami membuat sebuah tas ini, perlu biaya produksi sekitar Rp9.000. Namun, tas produksi saya ini, mampu dijual hingga Rp20 ribu per buah," kata Farissa.
Farissa yang dibantu dengan dua tenaga kerja mampu memproduksi rata-rata hingga 300 buah per bulan, sedangkan permintaan konsumen jika sedang ramai rata-rata mencapai 500 buah per bulan.
"Namun, jika kondisi pasar lagi sepi rata-rata hingga turun sekitar 50 persen," katanya.
Farissa mengatakan awalnya cara pemasaran barang kerajinan buatanya, dengan hanya likungan sendiri, tetapi kini dilakukan dengan on line.
Bahkan, Farissa sering menjual hasil kerajinanekonomi kreatifnya dengan cara didasarkan pada acara Car Fre Day (CFD) di sepanjang Jalan Slamet Riyadi dan Sunday Market di kawasan Manahan Solo.
"Produk tas karakter pokemon ini, sudah banyak dikenal masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, permintaan konsumen tas pokemon ini, pada Lebaran mencapai 500 buah. Harga cukup bervariasi tergantung ukuran dan tingkat kerumitan cara membuatnya, yakni antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per buah.
Menurut dia, dengan cara bisnis barang kerajinan ekonomi kreatif tersbeut yang dibutuhkan enovasi ide trekini yang lagi ngetren, sehingga omzetnya cukup lumayan antara Rp6 juta hingga Rp8 juta per bulan.
Farissa Widya Asrini (30) salah satu perajin warga RT 05 RW 05 Sanggrahan Laweyan Solo, Kamis, mengatakan, pihaknya berawal dari hobi membuat kerajinan tas dan sejumlah baju kemudian berkembang menjadi bisnis yang menjanjikan.
Menurut Farissa, dirinya menggeluti kerajinan tas bergambar karakter pokemon tersebut pertama hanya untuk kalangan keluarga dan teman, ternyata produksinya kini banyak diminati konsumen dari berbagai daerah di Indonesia.
"Tas karakter pokemon ini, banyak mendapat pesanan dari Sulawesi, Kalimantan Timur, Jakarta, Semarang, dan tentunya di wilayah Keresidenan Surakarta," kata Farisaa yang mengaku menggeluti bisnis ini, sejak 2006 hingga sekarang.
Menurut dia, dengan bahan baku utama kain boneka dan planet mampu menghasilakn karya seni yang luar biasanya memiliki nilai jual yang cukup lumayan.
"Kami membuat sebuah tas ini, perlu biaya produksi sekitar Rp9.000. Namun, tas produksi saya ini, mampu dijual hingga Rp20 ribu per buah," kata Farissa.
Farissa yang dibantu dengan dua tenaga kerja mampu memproduksi rata-rata hingga 300 buah per bulan, sedangkan permintaan konsumen jika sedang ramai rata-rata mencapai 500 buah per bulan.
"Namun, jika kondisi pasar lagi sepi rata-rata hingga turun sekitar 50 persen," katanya.
Farissa mengatakan awalnya cara pemasaran barang kerajinan buatanya, dengan hanya likungan sendiri, tetapi kini dilakukan dengan on line.
Bahkan, Farissa sering menjual hasil kerajinanekonomi kreatifnya dengan cara didasarkan pada acara Car Fre Day (CFD) di sepanjang Jalan Slamet Riyadi dan Sunday Market di kawasan Manahan Solo.
"Produk tas karakter pokemon ini, sudah banyak dikenal masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, permintaan konsumen tas pokemon ini, pada Lebaran mencapai 500 buah. Harga cukup bervariasi tergantung ukuran dan tingkat kerumitan cara membuatnya, yakni antara Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per buah.
Menurut dia, dengan cara bisnis barang kerajinan ekonomi kreatif tersbeut yang dibutuhkan enovasi ide trekini yang lagi ngetren, sehingga omzetnya cukup lumayan antara Rp6 juta hingga Rp8 juta per bulan.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024