Gendhis Gebrak Pasar Tas Eropa dan Amerika
Jumat, 5 Agustus 2016 16:43 WIB
Produk tas Gendhis Semarang. Foto: gendhisbag.com
Semarang, Antara Jateng - Toko Gendhis Semarang menggebrak pasar tas Eropa, Asia, dan Amerika dengan produk tas berbahan alam khas Indonesia.
"Banyak konsumen asing tertarik karena tas dan dompet yang dijual di sini didesain dan dibuat sendiri oleh para pengrajin di Jogja. Untuk bahan bakunya menggunakan rotan, bambu, eceng gondok, dan kulit binatang," kata salah satu pengelola Toko Gendhis Vivi di Semarang, Jumat.
Menurut dia, ekspor sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Kebanyakan para peminat berasal dari kalangan dewasa.
Untuk harga jualnya pun cukup bersaing dengan produk-produk ekspor dari negara lain yaitu mulai Rp500 ribu-1 juta.
Untuk memperluas pasar, pihaknya sudah membuka cabang toko di beberapa kota besar di antaranya Surabaya dan Batam. Toko Gendhis sendiri mulai didirikan di Yogyakarta sejak tahun 2002.
"Selain itu, kami juga banyak pembelian melalui online. Ini memudahkan konsumen untuk membeli tanpa harus datang ke toko langsung," katanya.
Meski membeli melalui "online", pihaknya memastikan produk sesuai dengan yang ditampilkan di foto. Selain itu dari sisi kualitas lebih awet dibandingkan tas dari bahan sintetis.
"Harga sebanding dengan kualitas produk yang tahan lama dan tidak perlu perawatan khusus," katanya.
Untuk menjaga agar tas tidak rusak, yang perlu dilakukan adalah menyimpan tas di tempat yang bersih.
"Untuk perawatan kebersihan, tas hanya perlu disikat menggunakan sikat gigi tanpa menggunakan cairan, untuk kerajinan rajut dapat dicuci dengan menggunakan deterjen cair," katanya.
Tas dan dompet yang dijual mempunyai berbagai macam model mulai dari yang sederhana hingga ada beberapa tambahan aksesoris cantik.
Beberapa jenis tas yang ditawarkan mulai dari tas punggung hingga tas tangan atau "clutch".
"Banyak konsumen asing tertarik karena tas dan dompet yang dijual di sini didesain dan dibuat sendiri oleh para pengrajin di Jogja. Untuk bahan bakunya menggunakan rotan, bambu, eceng gondok, dan kulit binatang," kata salah satu pengelola Toko Gendhis Vivi di Semarang, Jumat.
Menurut dia, ekspor sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Kebanyakan para peminat berasal dari kalangan dewasa.
Untuk harga jualnya pun cukup bersaing dengan produk-produk ekspor dari negara lain yaitu mulai Rp500 ribu-1 juta.
Untuk memperluas pasar, pihaknya sudah membuka cabang toko di beberapa kota besar di antaranya Surabaya dan Batam. Toko Gendhis sendiri mulai didirikan di Yogyakarta sejak tahun 2002.
"Selain itu, kami juga banyak pembelian melalui online. Ini memudahkan konsumen untuk membeli tanpa harus datang ke toko langsung," katanya.
Meski membeli melalui "online", pihaknya memastikan produk sesuai dengan yang ditampilkan di foto. Selain itu dari sisi kualitas lebih awet dibandingkan tas dari bahan sintetis.
"Harga sebanding dengan kualitas produk yang tahan lama dan tidak perlu perawatan khusus," katanya.
Untuk menjaga agar tas tidak rusak, yang perlu dilakukan adalah menyimpan tas di tempat yang bersih.
"Untuk perawatan kebersihan, tas hanya perlu disikat menggunakan sikat gigi tanpa menggunakan cairan, untuk kerajinan rajut dapat dicuci dengan menggunakan deterjen cair," katanya.
Tas dan dompet yang dijual mempunyai berbagai macam model mulai dari yang sederhana hingga ada beberapa tambahan aksesoris cantik.
Beberapa jenis tas yang ditawarkan mulai dari tas punggung hingga tas tangan atau "clutch".
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jalan Bantarbarang-Klapa rusak, Bupati Purbalingga janjikan perbaikan
05 February 2020 13:45 WIB, 2020
Rommy gebrak meja pengadilan luapkan kemarahan kepada saksi yang juga sepupunya
27 November 2019 17:44 WIB, 2019
Menkumham Yasonna Berkali-Kali Gebrak Meja Terkait Pungli Rutan Pekanbaru
07 May 2017 14:18 WIB, 2017
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB