Arteria Dahlan Tegaskan PDIP menjadi Penentu Nama Calon Gubernur DKI
Senin, 8 Agustus 2016 13:34 WIB
Rakornas Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan.(ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
Jakarta, Antara Jateng - Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menegaskan partainya akan tetap menjadi penentu nama calon gubernur DKI Jakarta sekalipun berkoalisi dengan partai lain.
"Dengan mendasarkan pada fakta di mana kami merupakan partai pemenang Pemilu serta telah mengerucutkan kandidat menjadi enam nama calon gubernur DKI Jakarta, tentunya sekalipun berkoalisi kami tetap dalam posisi menentukan calon gubernur," ujar Arteria di Jakarta, Senin.
Arteria mengungkapkan banyak pihak menginginkan berkoalisi dengan PDIP, namun sejauh ini partainya masih menjajaki tawaran koalisi dari partai lain dan tengah mencermati dengan penuh kehati-hatian.
Menurut anggota Komisi II DPR itu, dalam koalisi yang tercipta PDIP harus menjadi pihak penentu calon gubernur agar sesuai dengan kepatutan politik selaku partai pemenang Pemilu, serta guna memudahkan penjelasan ke tingkatan struktur partai yang akan menjadi mesin pemenangan.
Mengenai calon yang bakal diusung, Arteria mengatakan PDIP akan memberikan kejutan, namun akan selalu mendengarkan aspirasi rakyat Jakarta dalam mengusung calon.
Dia mengatakan calon yang diusung PDIP harus merepresentasikan PDIP selaku partai wong cilik dan partai ideologis.
Politisi Gerindra Bambang Riyanto pernah menyatakan Gerindra akan membangun kekuatan baru dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dengan berkoalisi bersama PDIP dan PKS.
Gerindra telah menunjuk kadernya Sandiaga Uno menjadi calon gubernur DKI Jakarta, namun tidak memasalahkan andaikan Sandiaga menjadi calon wakil gubernur jika berkoalisi dengan PDIP.
"Dengan mendasarkan pada fakta di mana kami merupakan partai pemenang Pemilu serta telah mengerucutkan kandidat menjadi enam nama calon gubernur DKI Jakarta, tentunya sekalipun berkoalisi kami tetap dalam posisi menentukan calon gubernur," ujar Arteria di Jakarta, Senin.
Arteria mengungkapkan banyak pihak menginginkan berkoalisi dengan PDIP, namun sejauh ini partainya masih menjajaki tawaran koalisi dari partai lain dan tengah mencermati dengan penuh kehati-hatian.
Menurut anggota Komisi II DPR itu, dalam koalisi yang tercipta PDIP harus menjadi pihak penentu calon gubernur agar sesuai dengan kepatutan politik selaku partai pemenang Pemilu, serta guna memudahkan penjelasan ke tingkatan struktur partai yang akan menjadi mesin pemenangan.
Mengenai calon yang bakal diusung, Arteria mengatakan PDIP akan memberikan kejutan, namun akan selalu mendengarkan aspirasi rakyat Jakarta dalam mengusung calon.
Dia mengatakan calon yang diusung PDIP harus merepresentasikan PDIP selaku partai wong cilik dan partai ideologis.
Politisi Gerindra Bambang Riyanto pernah menyatakan Gerindra akan membangun kekuatan baru dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dengan berkoalisi bersama PDIP dan PKS.
Gerindra telah menunjuk kadernya Sandiaga Uno menjadi calon gubernur DKI Jakarta, namun tidak memasalahkan andaikan Sandiaga menjadi calon wakil gubernur jika berkoalisi dengan PDIP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
DPR rapat dengan Mahfud MD bahas transaksi mencurigakan di lingkungan Kemenkeu
29 March 2023 14:31 WIB, 2023
Plt. Ketua Umum PPP dilaporkan kadernya terima gratifikasi carteran pesawat
16 November 2020 14:32 WIB, 2020
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017