Jamaah Berbagai Negara mulai Padati Masjidil Haram
Jumat, 19 Agustus 2016 15:32 WIB
Mekkah, Antara Jateng - Jamaah haji dari berbagai negara mulai memadati Masjidil Haram menjelang dimulainya puncak ibadah haji 1437 Hijriah yang jatuh pada awal September.
Beragam jamaah dengan atribut-atribut negaranya terlihat di antara para jamaah yang bersiap untuk mengikuti Shalat Jumat di Masjidil Haram, Jumat siang waktu setempat.
Untuk jamaah perempuan, mereka dengan mudah dibedakan dari warna kerudungnya. Rombongan jamaah asal Bangladesh, misalnya, menggunakan beragam gradasi dari warna hijau, India menggunakan warna ungu, dan Sri Lanka menggunakan warna merah muda.
Beberapa jamaah juga tampak memasang pita warna-warni di kerudung mereka.
Sementara itu jamaah haji perempuan asal Indonesia lazimnya menggunakan pakaian ihram berwarna putih dan dilengkapi dengan pasmina beragam warna yang menunjukkan embarkasi atau regu mereka.
Untuk jamaah pria, bagi yang mengenakan ihram, dapat dikenali dari warna tas atau pun stempel negara yang melekat di kain ihram mereka.
Sementara bagi yang tidak sedang melakukan umrah dan datang ke Masjidil Haram untuk melakukan Shalat Jumat, pada umumnya mengenakan pakaian berwarna senada dengan kerudung jamaah perempuan dari negaranya.
Jamaah dari beberapa negara misal Turki, Bangladesh, Malaysia dan Thailand terlihat telah berada di Mekkah sebelum kelompok terbang pertama jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dari Madinah yaitu pada Rabu (17/8) pukul 23.50 waktu Arab Saudi.
Hingga Jumat (19/8) dini hari 12 kelompok terbang atau sekitar 4.700-an jamaah telah tiba di Mekkah setelah menyelesaikan ibadah Arbain atau shalat wajib 40 rakaat tanpa putus di Masjid Nabawi, Madinah.
Sementara itu mengingat ceramah Shalat Jumat disampaikan dalam bahasa Arab, jelang shalat terdapat beberapa papan informasi di sekitar Masjidil Haram yang memberi tahu bahwa isi khutbah Jumat juga disiarkan dalam sejumlah bahasa yang lain antara lain Inggris, Urdu, Prancis dan Melayu.
Kabarnya sejak Juni tahun ini tersedia juga layanan dalam Bahasa Indonesia. Jamaah dapat mendengarkan terjemahan langsung melalui earphone.
Tingginya minat untuk melakukan Shalat Jumat di Masjidil Haram juga mengakibatkan dua jam sebelum shalat, jamaah telah mengambil tempat duduk di dalam masjid di sekitar lokasi tawaf karena biasanya petugas akan menutup akses begitu masjid dinilai penuh.
Beragam jamaah dengan atribut-atribut negaranya terlihat di antara para jamaah yang bersiap untuk mengikuti Shalat Jumat di Masjidil Haram, Jumat siang waktu setempat.
Untuk jamaah perempuan, mereka dengan mudah dibedakan dari warna kerudungnya. Rombongan jamaah asal Bangladesh, misalnya, menggunakan beragam gradasi dari warna hijau, India menggunakan warna ungu, dan Sri Lanka menggunakan warna merah muda.
Beberapa jamaah juga tampak memasang pita warna-warni di kerudung mereka.
Sementara itu jamaah haji perempuan asal Indonesia lazimnya menggunakan pakaian ihram berwarna putih dan dilengkapi dengan pasmina beragam warna yang menunjukkan embarkasi atau regu mereka.
Untuk jamaah pria, bagi yang mengenakan ihram, dapat dikenali dari warna tas atau pun stempel negara yang melekat di kain ihram mereka.
Sementara bagi yang tidak sedang melakukan umrah dan datang ke Masjidil Haram untuk melakukan Shalat Jumat, pada umumnya mengenakan pakaian berwarna senada dengan kerudung jamaah perempuan dari negaranya.
Jamaah dari beberapa negara misal Turki, Bangladesh, Malaysia dan Thailand terlihat telah berada di Mekkah sebelum kelompok terbang pertama jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dari Madinah yaitu pada Rabu (17/8) pukul 23.50 waktu Arab Saudi.
Hingga Jumat (19/8) dini hari 12 kelompok terbang atau sekitar 4.700-an jamaah telah tiba di Mekkah setelah menyelesaikan ibadah Arbain atau shalat wajib 40 rakaat tanpa putus di Masjid Nabawi, Madinah.
Sementara itu mengingat ceramah Shalat Jumat disampaikan dalam bahasa Arab, jelang shalat terdapat beberapa papan informasi di sekitar Masjidil Haram yang memberi tahu bahwa isi khutbah Jumat juga disiarkan dalam sejumlah bahasa yang lain antara lain Inggris, Urdu, Prancis dan Melayu.
Kabarnya sejak Juni tahun ini tersedia juga layanan dalam Bahasa Indonesia. Jamaah dapat mendengarkan terjemahan langsung melalui earphone.
Tingginya minat untuk melakukan Shalat Jumat di Masjidil Haram juga mengakibatkan dua jam sebelum shalat, jamaah telah mengambil tempat duduk di dalam masjid di sekitar lokasi tawaf karena biasanya petugas akan menutup akses begitu masjid dinilai penuh.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017