Muktamar Nasyiatul `Aisyiyah bahas tiga Aspek Permasalahan Bangsa
Senin, 22 Agustus 2016 13:52 WIB
Menko PMK Puan Maharani (ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Jakarta Antara Jateng - Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani akan membuka Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII yang akan digelar Yogyakarta pada 26-28 Agustus 2016.
"Akan dibuka oleh Menko PMK Puan Maharani dan dihadiri sejumlah menteri," kata Ketua Bidang Kemasyarakatan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Rita Pranawati dalam jumpa pers yang digelar di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan beberapa menteri akan hadir dan terlibat dalam muktamar, di antaranya Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Selain itu, acara empat tahunan itu akan dihadiri Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan.
Dalam muktamar tersebut, kata Rita, terdapat tiga aspek permasalahan bangsa yang akan dibahas, terutama terkait dengan peran perempuan di dalamnya. Di antaranya tentang pemberdayaan ekonomi, isu pendidikan serta advokasi hukum anak dan keluarga.
Menurut dia, tantangan NA dalam setiap generasi bersifat dinamis atau berubah-ubah sesuai tuntutan zaman. Di awal pendirian NA, permasalahan peran perempuan dihadapkan pada ketidaksetaraan para putri yang belum mendapatkan hak pendidikan dan aktivitas seperti laki-laki.
Di masa kini, kata dia, hal tersebut terkadang dijumpai tapi ditambah persoalan perempuan yang dituntut agar mandiri dalam ekonomi, melawan kekerasan dan tutut serta dalam pengambilan kebijakan publik.
Sejauh ini, kata dia, NA sudah dapat mendorong adanya kemandirian ekonomi perempuan, hanya saja dampaknya perlu diperluas lagi. Dia mencontohkan, NA telah merintis terbentuknya asosiasi pengusaha dan usaha mikro yang berbasis anggota NA.
Muktamar NA merupakan forum permusyawaratan tertinggi sekaligus sarana konsolidasi kader yang tersebar di 24 provinsi di Indonesia. Selain suksesi kepemimpinan, beberapa isu persoalan bangsa dibahas untuk ditindaklanjuti dengan solusi.
Acara empat tahunan itu akan diikuti lebih dari seribu peserta dan penggembira yang datang dari seluruh Indonesia.
Nasyiatul Aisyiyah merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yang berdiri sejak 16 Mei 1931. Organisasi gerakan putri Islam yang bergerak di bidang keperempuanan, keagamaan, kemasyarakatan dan pendidikan ini sudah berkiprah lebih dari 85 tahun.
"Akan dibuka oleh Menko PMK Puan Maharani dan dihadiri sejumlah menteri," kata Ketua Bidang Kemasyarakatan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah Rita Pranawati dalam jumpa pers yang digelar di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan beberapa menteri akan hadir dan terlibat dalam muktamar, di antaranya Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Selain itu, acara empat tahunan itu akan dihadiri Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan.
Dalam muktamar tersebut, kata Rita, terdapat tiga aspek permasalahan bangsa yang akan dibahas, terutama terkait dengan peran perempuan di dalamnya. Di antaranya tentang pemberdayaan ekonomi, isu pendidikan serta advokasi hukum anak dan keluarga.
Menurut dia, tantangan NA dalam setiap generasi bersifat dinamis atau berubah-ubah sesuai tuntutan zaman. Di awal pendirian NA, permasalahan peran perempuan dihadapkan pada ketidaksetaraan para putri yang belum mendapatkan hak pendidikan dan aktivitas seperti laki-laki.
Di masa kini, kata dia, hal tersebut terkadang dijumpai tapi ditambah persoalan perempuan yang dituntut agar mandiri dalam ekonomi, melawan kekerasan dan tutut serta dalam pengambilan kebijakan publik.
Sejauh ini, kata dia, NA sudah dapat mendorong adanya kemandirian ekonomi perempuan, hanya saja dampaknya perlu diperluas lagi. Dia mencontohkan, NA telah merintis terbentuknya asosiasi pengusaha dan usaha mikro yang berbasis anggota NA.
Muktamar NA merupakan forum permusyawaratan tertinggi sekaligus sarana konsolidasi kader yang tersebar di 24 provinsi di Indonesia. Selain suksesi kepemimpinan, beberapa isu persoalan bangsa dibahas untuk ditindaklanjuti dengan solusi.
Acara empat tahunan itu akan diikuti lebih dari seribu peserta dan penggembira yang datang dari seluruh Indonesia.
Nasyiatul Aisyiyah merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yang berdiri sejak 16 Mei 1931. Organisasi gerakan putri Islam yang bergerak di bidang keperempuanan, keagamaan, kemasyarakatan dan pendidikan ini sudah berkiprah lebih dari 85 tahun.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Nasyiatul Aisyiyah: Pandemi COVID-19 pembelajaran bagi siswa jadi pribadi dewasa
10 June 2020 12:22 WIB, 2020
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017