Biografi Jurnalistik Amir Machmud NS Diluncurkan
Kamis, 25 Agustus 2016 12:47 WIB
Amir Machmud NS dalam peluncuran buku Biografi Jurnalistik di Gedung Pers PWI Jawa Tengah Kota Semarang, Kamis (25/8). Foto: AZM
Semarang, Antara Jateng - Buku "Biografi Jurnalistik Amir Machmud NS" diluncurkan di Gedung Pers Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Tengah di Kota Semarang, Kamis.
Buku setebal 162 halaman terbitan Mimbar tersebut menceritakan kisah perjalanan jurnalistik wartawan Suara Merdeka yang kini menjabat Direktur Pemberitaan surat kabar harian terbesar di Jawa Tengah itu.
Amir yang mengawali karir jurnalistik sejak 1984 tersebut selama ini dikenal sebagai penulis olah raga, terutama sepak bola, dengan bahasa yang indah. Kendati demikian, Ketua PWI Jateng ini juga cakap menulis beragam tema termasuk di bidang hukum dan politik.
Bahkan, dalam waktu cukup lama ia menjadi "Sirpong", penulis pojok Semarangan. Komentar-komentar ringkas, jenaka, namun mengena di ruang pojok tersebut menunjukkan keluasan wawasan sekaligus pergaulan Amir.
Menjadi wartawan memang pilihan Amir kendati setelah lulus sarjana hukum, sejumlah tawaran dengan gaji lebih besar menggodanya. Bagi Amir, seperti ditulis dalam buku biografi tersebut, ia selalu menulis dengan bersemangat dan gembira.
Dr. Abu Rohmat, pembicara dalam diskusi buku, menggambarkan apa yang dilakukan oleh Amir tersebut sudah mencapai tingkatan makrifat. Orang biasanya bekerja dalam tekanan, tapi menurut dosen UIN Walisongo Semarang itu, Amir malah selalu gembira setiap bekerja.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan apa yang ditulis Amir dalam biografi jurnalistik tersebut menceritakan idealisme, pilihan, dan sikap hidup. "Kalau tidak mau menanggung konsekuensi sebagai wartawan, jangan jadi wartawan. Ini luar biasa," kata Ganjar.
Buku setebal 162 halaman terbitan Mimbar tersebut menceritakan kisah perjalanan jurnalistik wartawan Suara Merdeka yang kini menjabat Direktur Pemberitaan surat kabar harian terbesar di Jawa Tengah itu.
Amir yang mengawali karir jurnalistik sejak 1984 tersebut selama ini dikenal sebagai penulis olah raga, terutama sepak bola, dengan bahasa yang indah. Kendati demikian, Ketua PWI Jateng ini juga cakap menulis beragam tema termasuk di bidang hukum dan politik.
Bahkan, dalam waktu cukup lama ia menjadi "Sirpong", penulis pojok Semarangan. Komentar-komentar ringkas, jenaka, namun mengena di ruang pojok tersebut menunjukkan keluasan wawasan sekaligus pergaulan Amir.
Menjadi wartawan memang pilihan Amir kendati setelah lulus sarjana hukum, sejumlah tawaran dengan gaji lebih besar menggodanya. Bagi Amir, seperti ditulis dalam buku biografi tersebut, ia selalu menulis dengan bersemangat dan gembira.
Dr. Abu Rohmat, pembicara dalam diskusi buku, menggambarkan apa yang dilakukan oleh Amir tersebut sudah mencapai tingkatan makrifat. Orang biasanya bekerja dalam tekanan, tapi menurut dosen UIN Walisongo Semarang itu, Amir malah selalu gembira setiap bekerja.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan apa yang ditulis Amir dalam biografi jurnalistik tersebut menceritakan idealisme, pilihan, dan sikap hidup. "Kalau tidak mau menanggung konsekuensi sebagai wartawan, jangan jadi wartawan. Ini luar biasa," kata Ganjar.
Pewarta : Achmad Zaenal M
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan: Pendaftaran Lomba Jurnalistik 2024 ditutup 15 November
01 November 2024 11:37 WIB
Edukasi dasar jurnalistik ANTARA sasar lima Universitas di Kalimantan Barat
09 September 2024 16:17 WIB