Akom Sesalkan Pertanyaan yang Menyudutkan terkait Gagasan Sekolah Parlemen
Selasa, 30 Agustus 2016 11:02 WIB
Ketua DPR Ade Komarudin (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay )
Jakarta Antara Jateng - Ketua DPR RI Ade Komarudin menegaskan, agar gagasan tentang sekolah parlemen tidak dipelintir karena gagasan itu berniat untuk meningkatkan kualitas anggota perleman.
Jika dipelintir dengan isu pemborosan anggaran, katanya dalam keterangan tertulis Humas DPR, Selasa, maka hal tersebut bisa menghambat perkembangan parlemen.
"Saya sudah bilang dari kemarin sekolah parlemen ini anggarannya tipis, malah dibilangnya pemborosan. Artinya niat baik itu tolong dihargai jangan dipelintir ke mana-mana," tandas Ketua DPR saat diwawancarai usai mengisi materi di acara Rapat Kerja Nasional Forum Keluarga Alumni (FOKAL) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Grand Cempaka, Jakarta.
Akom, sapaan akrab Ketua DPR, amat menyayangkan pertanyaan yang menyudutkan gagasannya. Dia menceritakan, sebelumnya ada yang mencurigai bahwa gagasan yang dia sampaikan hanya untuk pemborosan saja. Akom menampik pernyataan tersebut, karena semua fasilitas sudah tersedia, jadi penggunaan anggaran tidak akan banyak.
"Menggunakan anggaran sangat minim, karena tempat sudah ada. Tempatnya itu Wisma Kopo (Wisma DPR-red) divermak maksudnya dialih fungsikan menjadi kampusnya, tinggal guru nanti. Itu kan nanti teman-teman yang mau sekolah di situ kan bayar," ujar Akom.
Dia menjelaskan dalam sekolah parlemen yang dia gagas nanti layaknya Lemhanas, namun dalam pendidikan ini akan dipelajari secara lebih detail tentang semua fungsi dan tugas DPR. Dia juga menyadari, gagasannya ini tergantung dengan partai politik dan sistem rekrutmen di dalamnya. "Ini tergantung dengan partai politik itu sendiri," kata Akom.
Jika dipelintir dengan isu pemborosan anggaran, katanya dalam keterangan tertulis Humas DPR, Selasa, maka hal tersebut bisa menghambat perkembangan parlemen.
"Saya sudah bilang dari kemarin sekolah parlemen ini anggarannya tipis, malah dibilangnya pemborosan. Artinya niat baik itu tolong dihargai jangan dipelintir ke mana-mana," tandas Ketua DPR saat diwawancarai usai mengisi materi di acara Rapat Kerja Nasional Forum Keluarga Alumni (FOKAL) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Grand Cempaka, Jakarta.
Akom, sapaan akrab Ketua DPR, amat menyayangkan pertanyaan yang menyudutkan gagasannya. Dia menceritakan, sebelumnya ada yang mencurigai bahwa gagasan yang dia sampaikan hanya untuk pemborosan saja. Akom menampik pernyataan tersebut, karena semua fasilitas sudah tersedia, jadi penggunaan anggaran tidak akan banyak.
"Menggunakan anggaran sangat minim, karena tempat sudah ada. Tempatnya itu Wisma Kopo (Wisma DPR-red) divermak maksudnya dialih fungsikan menjadi kampusnya, tinggal guru nanti. Itu kan nanti teman-teman yang mau sekolah di situ kan bayar," ujar Akom.
Dia menjelaskan dalam sekolah parlemen yang dia gagas nanti layaknya Lemhanas, namun dalam pendidikan ini akan dipelajari secara lebih detail tentang semua fungsi dan tugas DPR. Dia juga menyadari, gagasannya ini tergantung dengan partai politik dan sistem rekrutmen di dalamnya. "Ini tergantung dengan partai politik itu sendiri," kata Akom.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
MUI Sulsel sesalkan perilaku jamaah haji pamer harta sepulang dari Tanah Suci
11 July 2023 8:29 WIB, 2023
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017