Mantan PM Inggris David Cameron Mundur dari Parlemen
Selasa, 13 September 2016 9:30 WIB
Mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron.(Reuters)
London, Antara Jateng - Mantan perdana menteri Inggris David Cameron menyatakan telah mengundurkan diri dari House of Commons, Majelis Rendah dalam parlemen Inggris, dalam wawancara dengan stasiun penyiaran ITV pada Senin (12/9).
Cameron mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Juni, beberapa jam setelah Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa dalam sebuah referendum di mana dia berkampanye agar Inggris tetap berada di Uni Eropa.
"Dalam pandangan saya, dengan politik modern, dengan kondisi pengunduran diri saya, tidak mungkin bisa menjadi seorang anggota parlemen yang layak sebagai mantan perdana menteri," kata Cameron kepada ITV.
"Saya pikir semua yang kau lakukan akan menjadi gangguan dan pengalihan besar dari apa yang pemerintah perlu lakukan untuk negara kita."
Pengunduran diri Cameron dari parlemen terlalu cepat--mantan perdana menteri biasanya tetap berada di parlemen selama beberapa tahun setelah meninggalkan kediaman resmi di Downing Street, demikian menurut warta kantor berita AFP.
Cameron mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Juni, beberapa jam setelah Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa dalam sebuah referendum di mana dia berkampanye agar Inggris tetap berada di Uni Eropa.
"Dalam pandangan saya, dengan politik modern, dengan kondisi pengunduran diri saya, tidak mungkin bisa menjadi seorang anggota parlemen yang layak sebagai mantan perdana menteri," kata Cameron kepada ITV.
"Saya pikir semua yang kau lakukan akan menjadi gangguan dan pengalihan besar dari apa yang pemerintah perlu lakukan untuk negara kita."
Pengunduran diri Cameron dari parlemen terlalu cepat--mantan perdana menteri biasanya tetap berada di parlemen selama beberapa tahun setelah meninggalkan kediaman resmi di Downing Street, demikian menurut warta kantor berita AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Mabuk sambil menyetir, Menteri Kehakiman Selandia Baru ajukan pengunduran diri
25 July 2023 7:34 WIB, 2023
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017