Menteri Yohana Minta Pasar Sediakan Tempat Penitipan Anak
Kamis, 15 September 2016 12:03 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise sedang menggendong seorang anak saat meninjau Tempat Penitipan Anak di Pasar Rejowinangun Kota Magelang, Kamis (15/9). (Foto: Heru Suyitno/ANTARAJATENG.COM)
Magelang, Antara Jateng - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise meminta semua pemerintah daerah menyediakan tempat penitipan anak di setiap pasar.
"Pasar harus ramah anak, maka harus menyediakan tempat penitipan anak," katanya usai mengunjungi tempat penitipan anak (TPA) di Pasar Rejoowinangun Kota Magelang, Kamis.
Ia menuturkan keberadaan TPA di pasar sangat penting sehingga ketika ibunya berjualan, anaknya bisa dititipkan di TPA.
"Mereka akan merasa tenang berjualan, karena tidak memikirkan anaknya jika ditinggal di rumah," katanya.
Ia mengatakan selama ini jika ke pasar tradisional jarang ditemukan TPA dan ternyata pasar di Magelang ini disediakan TPA yang dikelola Gabungan Organisasi Wanita (GOW).
"Setelah melihat di sini, kami akan dampingi terus seperti uji beberapa indikator supaya TPA benar-benar ramah anak," katanya.
Ia menuturkan TPA di Pasar Rejowinangun ini bisa dijadikan contoh bagi TPA yang lain di seluruh Indonesia.
Ketua GOW Kota Magelang Sri Redjeki Soelistiyono mengatakan TPA Pasar Rejowinangun telah beroperasi sejak 1985, dibuka pada hari Senin-Sabtu.
"Biaya penitipan Rp7.500 per anak per hari. Setiap anak yang dititipkan mendapat jatah makan siang," katanya.
Ia menyebutkan setiap hari sekitar 15 anak dititipkan di TPA ini, paling kecil usia empat bulan dan anak paling besar lima tahun.
"Pasar harus ramah anak, maka harus menyediakan tempat penitipan anak," katanya usai mengunjungi tempat penitipan anak (TPA) di Pasar Rejoowinangun Kota Magelang, Kamis.
Ia menuturkan keberadaan TPA di pasar sangat penting sehingga ketika ibunya berjualan, anaknya bisa dititipkan di TPA.
"Mereka akan merasa tenang berjualan, karena tidak memikirkan anaknya jika ditinggal di rumah," katanya.
Ia mengatakan selama ini jika ke pasar tradisional jarang ditemukan TPA dan ternyata pasar di Magelang ini disediakan TPA yang dikelola Gabungan Organisasi Wanita (GOW).
"Setelah melihat di sini, kami akan dampingi terus seperti uji beberapa indikator supaya TPA benar-benar ramah anak," katanya.
Ia menuturkan TPA di Pasar Rejowinangun ini bisa dijadikan contoh bagi TPA yang lain di seluruh Indonesia.
Ketua GOW Kota Magelang Sri Redjeki Soelistiyono mengatakan TPA Pasar Rejowinangun telah beroperasi sejak 1985, dibuka pada hari Senin-Sabtu.
"Biaya penitipan Rp7.500 per anak per hari. Setiap anak yang dititipkan mendapat jatah makan siang," katanya.
Ia menyebutkan setiap hari sekitar 15 anak dititipkan di TPA ini, paling kecil usia empat bulan dan anak paling besar lima tahun.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kementerian PPPA pastikan peran pemerintah terhadap terpidana anak
10 September 2018 18:54 WIB, 2018
Yohana Menilai masih Banyak Pemda yang belum Penuhi Sarana ramah Perempuan
13 October 2017 16:08 WIB, 2017
Yohana Nilai Lelang Perawan Melecehkan Harkat dan Martabat perempuan
26 September 2017 15:02 WIB, 2017
Yohana : Jaksa dan Hakim belum Gunakan Persepektif dalam Putuskan Perkarta Pelecehan Seksual
09 July 2017 16:41 WIB, 2017
Menteri Yohana pesan orang tua Mengawasi Anak-Anak saat Perjalanan Mudik
19 June 2017 16:20 WIB, 2017
Menteri Yohana Minta Korban dan Masyarakat tidak Takut Laporkan Persekusi
09 June 2017 14:32 WIB, 2017