Cak Imin: Calon Gubernur DKI dari Koalisi Kekeluargaan sudah Mengerucut
Kamis, 22 September 2016 16:56 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Bogor, Jawa Barat Antara Jateng - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan pembahasan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan diusung koalisi empat partai yang biasa disebut Koalisi Kekeluargaan, semakin mengerucut kepada satu pasangan calon.
"Sudah ada nama yang mengerucut. Itu hasil komunikasi kita. Sekarang kami sedang mengutus petugas menghubungi calon-calon terkait," ujar dia di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Kamis.
Muhaimin dan sejumlah petinggi partai lain mendatangi kediaman SBY untuk melanjutkan pembahasan pasangan calon yang akan diusung PKB, PAN, PPP, dan Partai Demokrat untuk Pilkada DKI 2017.
"Prinsip PKB yang penting satu calon. Syukur-syukur head to head (dengan petahana) itu lebih baik," kata dia.
Perwakilan ulama dan tokoh Islam Jakarta, Taufan Maulamin, yang hadir di kediaman SBY menyampaikan rumusan hasil Risalah Istiqlal yang intinya mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI yang muslim dan prorakyat.
"Kita ingin gubernur yang santun, tidak berpihak kepada konglomerat, tetapi berpihak kepada rakyat. Gubernur yang menjanjikan Jakarta baru," ujar Taufan.
Menurut dia, keputusan calon gubernur dan wakil gubernur DKI masih terus dibahas, meskipun mulai mengerucut ke nama tertentu.
Taufan juga mengharapkan koalisi empat partai bergabung dengan dua partai lain yakni PKS dan Gerindra untuk mengajukan satu pasangan calon yang dapat menjadi lawan kuat bagi calon petahana Basuki Tjahaja Purnama yang diusung koalisi PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, dan Nasdem.
"Sudah ada nama yang mengerucut. Itu hasil komunikasi kita. Sekarang kami sedang mengutus petugas menghubungi calon-calon terkait," ujar dia di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Kamis.
Muhaimin dan sejumlah petinggi partai lain mendatangi kediaman SBY untuk melanjutkan pembahasan pasangan calon yang akan diusung PKB, PAN, PPP, dan Partai Demokrat untuk Pilkada DKI 2017.
"Prinsip PKB yang penting satu calon. Syukur-syukur head to head (dengan petahana) itu lebih baik," kata dia.
Perwakilan ulama dan tokoh Islam Jakarta, Taufan Maulamin, yang hadir di kediaman SBY menyampaikan rumusan hasil Risalah Istiqlal yang intinya mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI yang muslim dan prorakyat.
"Kita ingin gubernur yang santun, tidak berpihak kepada konglomerat, tetapi berpihak kepada rakyat. Gubernur yang menjanjikan Jakarta baru," ujar Taufan.
Menurut dia, keputusan calon gubernur dan wakil gubernur DKI masih terus dibahas, meskipun mulai mengerucut ke nama tertentu.
Taufan juga mengharapkan koalisi empat partai bergabung dengan dua partai lain yakni PKS dan Gerindra untuk mengajukan satu pasangan calon yang dapat menjadi lawan kuat bagi calon petahana Basuki Tjahaja Purnama yang diusung koalisi PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, dan Nasdem.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Anies Baswedan tegaskan program pembangunan 40 kota bukan mulai dari nol
24 December 2023 22:03 WIB, 2023
GP Ansor: Ajakan Menag agar masyarakat cerdas pilih capres sangat edukatif dan positif
02 October 2023 9:00 WIB, 2023
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017