Susi Pudjiastuti Cemaskan Ratusan Ribu ABK Indonesia jadi Budak
Kamis, 29 September 2016 11:30 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta Antara Jateng - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mencemaskan nasib ratusan ribu anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Inonesia yang belum terdaftar secara resmi dan hidup sebagai budak di berbagai kawasan perairan dunia.
"Kami perkirakan ABK warga negara Indonesia sekitar 300.000 orang tidak terdaftar," kata Pudjiastuti, dalam acara diskusi yang digelar oleh UNDP-Rappler Indonesia, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, ratusan ribu ABK Indonesia yang tidak terdaftar secara legal itu diperbudak dan disuruh kerja dengan sangat keras di dalam industri penangkapan ikan global, serta bila mereka tidak mau dibuang akan ke laut.
Dia memaparkan, orang Indonesia yang dipekerjakan sebagai ABK antara lain di Laut Bering dan perairan Afrika sehingga diharapkan berbagai pihak termasuk anak muda bisa memiliki kepedulian yang khusus untuk meneliti hal tersebut.
Selain itu, kata dia, ada sekitar 700.000 orang yang menjadi kru dalam aktivitas "illegal fishing" atau penangkapan ikan secara ilegal di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, diperkirakan yang terbesar berasal dari Indonesia.
Selain itu, ujar dia, diakui memang bahwa ekspor komoditas kelautan dan perikanan memang mengalami penurunan tetapi Susi mengingatkan bahwa untuk tingkat impor ikan dari luar negeri juga mengalami penurunan.
Sebelumnya, KKP menegaskan, pihaknya akan terus memberantas aktivitas ketenagakerjaan yang menyerupai perbudakan di sektor perikanan, dan memastikan agar perusahaan terkait menghindarinya.
"Ini bahaya untuk produk (perikanan) Indonesia di dunia. Ini sudah jadi perhatian dunia, perbudakan jelas diekspos di Benjina," kata Pudjiastuti.
"Kami perkirakan ABK warga negara Indonesia sekitar 300.000 orang tidak terdaftar," kata Pudjiastuti, dalam acara diskusi yang digelar oleh UNDP-Rappler Indonesia, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, ratusan ribu ABK Indonesia yang tidak terdaftar secara legal itu diperbudak dan disuruh kerja dengan sangat keras di dalam industri penangkapan ikan global, serta bila mereka tidak mau dibuang akan ke laut.
Dia memaparkan, orang Indonesia yang dipekerjakan sebagai ABK antara lain di Laut Bering dan perairan Afrika sehingga diharapkan berbagai pihak termasuk anak muda bisa memiliki kepedulian yang khusus untuk meneliti hal tersebut.
Selain itu, kata dia, ada sekitar 700.000 orang yang menjadi kru dalam aktivitas "illegal fishing" atau penangkapan ikan secara ilegal di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, diperkirakan yang terbesar berasal dari Indonesia.
Selain itu, ujar dia, diakui memang bahwa ekspor komoditas kelautan dan perikanan memang mengalami penurunan tetapi Susi mengingatkan bahwa untuk tingkat impor ikan dari luar negeri juga mengalami penurunan.
Sebelumnya, KKP menegaskan, pihaknya akan terus memberantas aktivitas ketenagakerjaan yang menyerupai perbudakan di sektor perikanan, dan memastikan agar perusahaan terkait menghindarinya.
"Ini bahaya untuk produk (perikanan) Indonesia di dunia. Ini sudah jadi perhatian dunia, perbudakan jelas diekspos di Benjina," kata Pudjiastuti.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Hadiri sedekah laut, Menteri Susi minta nelayan jaga sumber daya alam (VIDEO)
29 July 2019 17:04 WIB, 2019
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017