Basaria Panjaitan minta Istri Polisi Ingatkan Suami tidak Korupsi
Jumat, 30 September 2016 14:05 WIB
Wakil KPK, Inspektur Jenderal Polisi Basaria Panjaitan, saat membubuhkan cap tangan saat membuka rangkaian lomba menulis bebas untuk anak dengan tema "Aku Berani Jujur" di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (4/3). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)
Jakarta Antara Jateng - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Inspektur Jenderal Polisi Basaria Panjaitan, meminta para ibu istri polisi yang tergabung dalam Kemala Bhayangkari untuk mengingatkan suaminya agar tidak korupsi.
Secara keorganisasian, istri kepala Kepolisian Indonesia menjadi ketua umum Kemala Bhayangkari; dan saat ini posisi itu ditempati nyonya Tito Karnavian.
"Para ibu Bhayangkari ini kalau bisa jadi agen perubahan. Bersikaplah kritis, ingatkan suami ibu untuk tidak melakukan korupsi," kata Pandjaitan, dalam seminar bertajuk Peran Serta Bhayangkari Dalam Upaya Pencegahan Korupsi, di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, dengan ada kesadaran dari para istri polisi itu, KPK optimistis tindakan korupsi di Kepolisian Indonesia dapat dicegah.
Ia pun optimistis perempuan mampu menjadi agen perubahan karena lebih mengutamakan kejujuran dibanding laki-laki.
"Dari hasil survei menyatakan perempuan itu cenderung lebih taat aturan daripada laki-laki. Nah ini yang harus dipupuk," katanya.
Dia pun meminta peran ibu Bhayangkari untuk bersikap kritis jika suami mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari biasanya.
"Kalau bapak membawa bungkusan berisi uang, di luar uang (gaji) yang diterima per bulan. Ibu harus bertanya, uang ini dari mana? Jangan sampai suami kena OTT KPK, baru menyesal," katanya.
Dia memberi contoh, dalam catatan kasus korupsi yang ditangani di KPK, ada istri dari suami seorang pejabat yang terlibat korupsi ternyata ikut menerima uang hasil korupsi suaminya dan mengaku tidak tahu asal uang tersebut.
"Padahal seharusnya tahu, masa ada uang miliaran masuk ke rekeningnya enggak tahu itu asalnya dari mana," katanya.
Selanjutnya ia berpesan agar anggota Kemala Bhayangkari bisa mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai moral yang baik. "Terakhir, edukasi lingkungan sekitar agar tidak melakukan korupsi," katanya.
Secara keorganisasian, istri kepala Kepolisian Indonesia menjadi ketua umum Kemala Bhayangkari; dan saat ini posisi itu ditempati nyonya Tito Karnavian.
"Para ibu Bhayangkari ini kalau bisa jadi agen perubahan. Bersikaplah kritis, ingatkan suami ibu untuk tidak melakukan korupsi," kata Pandjaitan, dalam seminar bertajuk Peran Serta Bhayangkari Dalam Upaya Pencegahan Korupsi, di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, dengan ada kesadaran dari para istri polisi itu, KPK optimistis tindakan korupsi di Kepolisian Indonesia dapat dicegah.
Ia pun optimistis perempuan mampu menjadi agen perubahan karena lebih mengutamakan kejujuran dibanding laki-laki.
"Dari hasil survei menyatakan perempuan itu cenderung lebih taat aturan daripada laki-laki. Nah ini yang harus dipupuk," katanya.
Dia pun meminta peran ibu Bhayangkari untuk bersikap kritis jika suami mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari biasanya.
"Kalau bapak membawa bungkusan berisi uang, di luar uang (gaji) yang diterima per bulan. Ibu harus bertanya, uang ini dari mana? Jangan sampai suami kena OTT KPK, baru menyesal," katanya.
Dia memberi contoh, dalam catatan kasus korupsi yang ditangani di KPK, ada istri dari suami seorang pejabat yang terlibat korupsi ternyata ikut menerima uang hasil korupsi suaminya dan mengaku tidak tahu asal uang tersebut.
"Padahal seharusnya tahu, masa ada uang miliaran masuk ke rekeningnya enggak tahu itu asalnya dari mana," katanya.
Selanjutnya ia berpesan agar anggota Kemala Bhayangkari bisa mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai moral yang baik. "Terakhir, edukasi lingkungan sekitar agar tidak melakukan korupsi," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Haris Azhar penuhi panggilan polisi terkait laporan Luhut B. Panjaitan
22 November 2021 14:32 WIB, 2021
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
"Garis Bawahi Ya Hanya kamaludin yang Minta Uang,Patrialis tidak Pernah," kata Basuki
01 February 2017 18:16 WIB, 2017
Pengacara Minta Penyidik Menyelidiki Laporan agar Membongkar Kasus Rekayasa Antasari
01 February 2017 16:25 WIB, 2017