Kemenag: Simposium Internasional Kehidupan Keagamaan Perluas Jaringan
Kamis, 6 Oktober 2016 11:19 WIB
Dirjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin (kemenag.go.id)
Jakarta Antara Jateng - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan Simposium Internasional Kehidupan Keagamaan dapat memperluas jaringan dalam mengembangkan pengetahuan tentang keragaman di tengah masyarakat.
"Jaringan ini dapat turut memperluas semangat harmoni dalam keberagaman agama di berbagai penjuru dunia," kata Amin dalam sambutannya di acara pembukaan Simposium Internasional Kehidupan Keagamaan di Jakarta, Rabu.
Amin yang mewakili Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutan tersebut berharap hadirin peserta simposium antarnegara itu dapat memberi kontribusi untuk masukan Kemenag dalam mewujudkan visi Presiden Joko Widodo dalam memperteguh kebhinekaan Indonesia.
Untuk itu, dia berharap perserta simposium antarnegara yang terdiri dari peneliti, akademisi dan aktivis sosial dapat memberi masukan bagi pemerintah terkait banyaknya persoalan keagamaan.
Simposium internasional itu digelar di Jakarta pada 5-7 Oktober 2016 dan diikuti peserta dari 20 negara seperti Australia, India, Singapura, Malaysia, Kamboja, Taiwan, Mesir, Amerika Serikat dan lainnya.
Amin mengatakan Indonesia semakin terbuka terhadap keragaman. Terlebih, Indonesia sejatinya menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya.
Kendati kebebasan dijamin, lanjut dia, tetapi tetap ada batas yaitu kerangka menjaga harmoni di Indonesia. Artinya, kebebasan beragama harus mengedepankan keselarasan dan menghindari terciptanya perselisihan atau konflik intern dan antarumat beragama.
Untuk itu, kata dia, kehadiran pemerintah di tengah masyarakat tidak untuk mencampuri aktivitas beragama warganya. Akan tetapi, pemerintah memposisikan diri untuk mendorong masyarakat agar berkontribusi dalam merawat keberagaman dan menjaga harmoni.
"Jaringan ini dapat turut memperluas semangat harmoni dalam keberagaman agama di berbagai penjuru dunia," kata Amin dalam sambutannya di acara pembukaan Simposium Internasional Kehidupan Keagamaan di Jakarta, Rabu.
Amin yang mewakili Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutan tersebut berharap hadirin peserta simposium antarnegara itu dapat memberi kontribusi untuk masukan Kemenag dalam mewujudkan visi Presiden Joko Widodo dalam memperteguh kebhinekaan Indonesia.
Untuk itu, dia berharap perserta simposium antarnegara yang terdiri dari peneliti, akademisi dan aktivis sosial dapat memberi masukan bagi pemerintah terkait banyaknya persoalan keagamaan.
Simposium internasional itu digelar di Jakarta pada 5-7 Oktober 2016 dan diikuti peserta dari 20 negara seperti Australia, India, Singapura, Malaysia, Kamboja, Taiwan, Mesir, Amerika Serikat dan lainnya.
Amin mengatakan Indonesia semakin terbuka terhadap keragaman. Terlebih, Indonesia sejatinya menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya.
Kendati kebebasan dijamin, lanjut dia, tetapi tetap ada batas yaitu kerangka menjaga harmoni di Indonesia. Artinya, kebebasan beragama harus mengedepankan keselarasan dan menghindari terciptanya perselisihan atau konflik intern dan antarumat beragama.
Untuk itu, kata dia, kehadiran pemerintah di tengah masyarakat tidak untuk mencampuri aktivitas beragama warganya. Akan tetapi, pemerintah memposisikan diri untuk mendorong masyarakat agar berkontribusi dalam merawat keberagaman dan menjaga harmoni.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017